
NASA Temukan Harta Karun, Bisa Bikin Penduduk Bumi Kaya Raya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Penduduk Bumi disebut bisa menjadi kaya raya jika melakukan penambangan material pada asteroid di sabuk Mars dan Jupiter. NASA mengungkapkan penambangan itu bisa menghasilkan US$93 miliar untuk setiap manusia.
Asteroid itu bernama Psyche 16. Asteroid itu berjarak sekitar 230 juta mil (370 juta kilometer) dari Bumi dan berukuran 140 mil (226 kilometer), seukuran Virginia Barat (AS). Penelitian ini diterbitkan dalam Planetary Science Journal.
Asteroid ini tersusun dari besi nikel, dan logam mahal lainnya seperti emas dan platinum. Ini berbeda dari Asteroid yang biasanya tersusun dari mineral silikat (tipe-S) atau senyawa berkarbon (tipe-C).
Banyak taksiran soal nilai dari Asteroid Psyhe. Ada yang menyebut nilai US$10.000 quadriliun atau dengan 15 nol di belakangnya. Ada yang menyebut nilainya bisa tembus US$700 quintillion atau dengan 18 nol di belakangnya.
Nah, jika menggunakan asumsi US$700 quntillion maka setiap penduduk bumi yang berjumlah 7,6 miliar orang akan mendapatkan US$93 miliar, jika Asteroid ini berhasil ditambang, mengutip Business Standard, dikutip Senin (4/10/2021).
Sayangnya kabar baik ini menemui masalah. Sebab aktivitas penambangan masih terkendali hukum di Bumi.
Ian Christensen, Direktur program sektor swasta di Secure World Foundation mengatakan dari segi hukum belum ada kejelasan kepemilikan sumber daya di antariksa. Menurutnya sebagian besar aturan soal luar angkasa masih sangat ambigu.
"Ada beberapa celah dalam undang-undang, dan beberapa hal perlu diklasifikasi untuk memberikan kepastian lebih pada undang-undang saat ini," kata Christensen kepada CNBC Internasional.
Menurutnya hingga saat ini belum ada otoritas tunggal yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya di luar angkasa. Sekarang izin aktivitas dikeluarkan oleh pemerintah pihak yang melakukan aktivitas tersebut.
"Penegakan dilakukan oleh otoritas pemerintah nasional, namun otoritas luar angkasa khusus belum ada," jelasnya.
Hingga sekarang, aturan paling komprehensif soal aktivitas antariksa adalah Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967 yang dikeluarkan PBB. Namun masih ada kebingungan di antar negara soal kegiatan luar angkasa.
Analis sains dan teknologi di Stratfor, Rebeca Keller mengatakan penggunaan sumber daya antariksa masih kabur. Persoalan ini bahkan bisa diartikan ke dalam dua arah dan menimbulkan perdebatan.
"Pemerintah dan bahkan para ahli di bidang ini masih memperebutkan penggunaan yang tepat dari sumber daya ini dan itu tetap jadi pertanyaan yang sulit untuk dijawab," kata dia.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap Harta Karun yang Bisa Bikin Warga Bumi Kaya Raya
