Terungkap! Perusahaan Investasi George Soros Pegang Bitcoin

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
07 October 2021 21:02
FILE PHOTO: Soros Fund Management Chairman George Soros speaks during a panel discussion at the Nicolas Berggruen Conference in Berlin, October 30, 2012. REUTERS/Thomas Peter/File Photo Foto: George Soros (REUTERS/Thomas Peter/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Soros Fund Management, perusahaan aset manajemen yang didirikan George Soros mengkonfirmasi memiliki uang kripto (cryptocurrency) Bitcoin. Di saat bersamaan harga uang kripto itu melonjak hingga US$55 ribu atau Rp 779,6 jutaan.

"Beberapa koin, tapi tidak banyak," CEO dan kepala investasi Soros Fund Management, Dawn Fitzpatrick di acara Bloomberg minggu ini, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (7/10/2021).

Pihak Soros Fund Management tidak segera menanggapi komentar saat ditanya mengenai berapa banyak Bitcoin yang dimiliki dan kapan membelinya.

Dalam kesempatan yang sama Fitzpatrick juga menjelaskan Bitcoin sekarang telah melewati jurang ke arus utama.

"Saya tidak yakin Bitcoin hanya dilihat sebagai lindung nilai inflasi. Saya pikir melewati jurang ke arus utama," kata dia.

Di saat yang hampir bersamaan harga Bitcoin melonjak 10%. Pada Selasa (7/10/2021) lalu dikisaran US%50.000 (Rp 709,6 jutaan) naik ke level US$55.000 pada Rabu (6/10/2021).

Sementara pada Kamis pukul 04.00 ET, Bitcoin diperdagangkan pada US$54.726 (Rp776,7 jutaan).

Pada Minggu lalu, harga Bitcoin diperdagangkan sekitar US$ 43.000 atau Rp 610,2 jutaan. Sedangkan di awal tahun ini US$29 ribu atau Rp 411,5 jutaan.

Reli Bitcoin kali ini datang saat ada ancaman pada tindakan keras peraturan dari pemerintahan di seluruh dunia. Selain juga ada kekhawatiran soal dampak lingkungan yang besar dari Bitcoin.

Freddie Evans, trader GlobalBlock mengatakan reli baru-baru ini kontras dengan pasar saham dengan aset seperti saham, obligasi, dan emas. Itu memiliki periode kecemasan atas inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

"Kemajuan Bitcoin saat ini bisa menjadi pengulangan sejarah setelah ada larangan China pada aktivitas kripto," kata Evans.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Duet Bill Gates & George Soros Caplok Perusahaan Tes Covid-19


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading