Siasat Kemenkes Kejar Target Suntikkan 2,5 Juta Vaksin/Hari

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 September 2021 13:55
Pengunjung mall mengikuti vaksinasi Pfizer dari Puskesmas Kecamatan Cilandak di Mall Cilandak Town square, Jakarta, Selasa, 31/8.  Puskesmas Kecamatan Cilandak menggelar program vaksinasi tersebut untuk masyarakat umum. Proses penyuntikan vaksin mulai pukul 08.00 WIB hingga kuota habis sebanyak 500 orang. Informasi pendaftaran vaksinasi itu didapat dari unggahan di akun Instagram @puskesmaskecamatancilandak, pada Rabu, 25 Agustus 2021. Khusus untuk vaksin hari ini, Kamis, 26 Agustus 2021, pendaftaran bisa dilakukan dengan mengakses link https://www.serbuanvaksin24.org. Dalam surat Dinkes DKI juga menjelaskan sejumlah syarat untuk mendapatkan vaksin Pfizer. Diantaranya, dialokasikan untuk masyarakat umum yang belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis 1 maupun dosis 2. Kemudian, sasaran juga termasuk bagi ibu hamil, ibu menyusui, masyarakat yang memiliki kondisi immunocomprised seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis dan gangguan imunologi lainnya.(CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Vaksinasi Covid-19 di Pusat Pembelanjaan dengan menggunakan Pfizer. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki target untuk bisa memberikan 2,5 juta dosis perharinya. Pihak Kementerian Kesehatan memiliki sejumlah langkah untuk mencapai target itu.

Plt.Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr. Maxi Rein Rondunuwu mengatakan langkah pertama melibatkan sejumlah pihak dari TNI-Polri, BKKBN, PMI dan BIN. Selain itu juga melakukan mobilisasi sumber daya di UPT seperti RS vertikal, poltekkes dan KKP untuk melakukan pelayanan vaksinasi berbasis faskes dan mobile.

Maxi menambahkan juga mengadakan vaksinasi dengan kerja sama mitra lain. Seperti DPR, OJK, Bank, perguruan tinggi, organisasi keagamaan dan swasta.

"Binwil Kemenkes di tiap provinsi yang bertanggung jawab untuk menggerakan vaksinasi," kata Maxi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI, Kamis (23/9/2021).

Langkah strategis lain juga dirancang, yakni seperti rumah sakit melakukan 200 suntikan perhari dan 100 untuk puskesmas. Selain juga menggerakan klinik praktik bidan untuk vaksinasi.

"Penambahan puskesman untuk wilayah yang sulit dijangkau bisa dilakukan pos-pos pelayanan. Membantu menggerakan koas dokter muda sebagai vaksinator, kurang lebih 10 ribu orang," jelasnya.

Selain itu pihaknya mencoba membuat target per daerah. Daerah paling berat adalah Jawa Barat untuk bisa mencapai 60% dosis pertama di bulan Oktober perhari harus melakukan vaksinasi pada 455 ribu orang.

Sedangkan saat ini kecepatan vaksinasi di Jawa Barat baru pernah mencapai 260 ribu lebih. Jadi membutuhkan usaha dua kali lagi dan akan melibatkan TNI-Polri.

"Jawa Timur untuk mencapai 60% di akhir Oktober 382.038 orang perhari. Kemudian Jawa Tengah 344 ribu. Yang lain itu Sumatera Utara 133 rb, di atas 100 ribu perhari," ungkap Maxi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ironi! India Raja Vaksin, Tapi 'Krisis' Vaksin Covid-19


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading