Nadiem Ngotot Sekolah Tatap Muka Segera Dibuka, Bunda Setuju?

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
24 August 2021 07:50
Uji Coba sekolah belajar tatap muka di Bogor
Foto: Kegiatan uji coba belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan di SMPN 1 Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Nadiem Makarim ngotot sekolah tatap muka bukannya tanpa alasan. Menurutnya sekolah online terlalu lama bisa menimbulkan risiko yang tidak baik bagi generasi muda bangsa.

"Saya tidak harus menjelaskan lagi apa risikonya. Ini kita sudah ada penurunan capaian belajar, banyak anak putus sekolah, apa lagi perempuan. Di berbagai macam daerah banyak learning loss yang dampaknya permanen, kekerasan terjadi dalam rumah tangga," ujarnya.

Nadiem mengungkapkan untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka tidak perlu menunggu anak usia 12-17 tahun seluruhnya divaksin Covid-19. Saat ini semua tenaga pendidik sudah menjalani vaksinasi dosis kedua.

"Pertama hal yang mungkin miss persepsi bahwa vaksinasi itu bukan pra kondisi atau kriteria untuk pembukaan sekolah. Saya ulangi sekali lagi vaksinasi itu bukan keperluan atau kondisi pemerintah untuk membuka sekolah. Kondisinya yang boleh harus berada di level 1-3 itu saja," ungkap Nadiem.

Bagi siswa yang belum divaksin pun bisa mengikuti pembelajaran tatap muka asalkan ada persetujuan dari orang tua murid dan dengan protokol kesehatan yang ketat. Itu karena menunggu program vaksinasi tuntas tentunya membutuhkan waktu yang lama.

"Semua sekolah di Level 1-3 semua boleh melaksanakan tatap muka tapi vaksinasi guru menjadi kewajiban membuka tatap muka. Jadi bukan vaksinasi dulu baru tatap muka tapi kalau gurunya sudah di vaksin wajib memberikan opsi tatap muka. Ini poin yang sudah saya ulang berkali-kali," papar ia.

(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Komdigi Berantas ISP Ilegal - Lelang Frekuensi 5G



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular