AS izinkan Suntikan Vaksin Covid-19 Booster, Tapi...

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
13 August 2021 14:25
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin kepada warga di MTs As-Syafiiyah, Cilangkap, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Vaksinasi massal di zona merah RT 03/ RW 03 Cilangkap akibat klaster halal bi halal itu dilakukan terhadap warga yang telah menjalani tes usap dengan hasil negatif. Vaksinasi diberikan kepada warga yang sebelumnya telah dinyatakan negatif Covid-19 hasil swab PCR. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin kepada warga di MTs As-Syafiiyah, Cilangkap, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Vaksinasi massal di zona merah RT 03/ RW 03 Cilangkap akibat klaster halal bi halal itu dilakukan terhadap warga yang telah menjalani tes usap dengan hasil negatif. Vaksinasi diberikan kepada warga yang sebelumnya telah dinyatakan negatif Covid-19 hasil swab PCR. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster), tetapi suntikan ini hanya diberikan kepada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Ini sebagai salah satu cara melindungi beberapa orang Amerika yang paling rentan dari Covid-19 varian delt yang sangat menular yang menginfeksi warga.

"Tindakan hari ini memungkinkan dokter untuk meningkatkan kekebalan individu dengan gangguan kekebalan tertentu yang membutuhkan perlindungan ekstra dari COVID-19," ujar pejabat FDA Janet Woodcock seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (13/7/2021).

Badan tersebut mengatakan penerima transplantasi organ dan orang-orang yang memiliki kekebalan yang sama dapat menerima dosis ketiga dari vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna. FDA juga menekankan bahwa orang yang divaksinasi lengkap lainnya "cukup terlindungi" dan saat ini tidak memerlukan dosis tambahan.

Kepala penasihat medis Gedung Putih Dr. Anthony Fauci mengatakan pekan lalu bahwa pejabat kesehatan federal mempercepat upaya regulasi untuk orang-orang dengan sistem kekebalan lemah termasuk pasien kanker dan HIV atau mereka yang telah menjalani transplantasi organ dapat dosis ketiga.

Dia mengatakan data baru menunjukkan mereka tidak menghasilkan respons kekebalan yang memadai setelah menerima dua dosis vaksin Covid.

"Individu yang immunocompromised rentan," kata Fauci. "Sangat penting bagi kami untuk bergerak agar orang-orang terlindungi, dan kami sekarang sedang mengerjakannya, dan kami akan mewujudkannya secepat mungkin. ... Ini adalah prioritas yang sangat tinggi."

Orang-orang dengan sistem kekebalan lemah hanya sekitar 2,7% dari populasi orang dewasa AS tetapi merupakan 44% orang yang sudah vaksin penuh dan terinfeksi Covid-19.

Studi menunjukkan bahwa suntikan vaksin ketiga dapat membantu pasien yang sistem kekebalannya tidak merespon dengan baik terhadap dosis pertama atau kedua.

Empat penelitian kecil yang dikutip oleh CDC bulan lalu menunjukkan bahwa 16% hingga 80% orang dengan sistem kekebalan yang lemah tidak memiliki antibodi yang dapat dideteksi untuk melawan Covid-19 setelah dua kali suntikan.

Di antara pasien yang divaksinasi yang tidak memiliki respons antibodi yang terdeteksi, 33% hingga 50% mengembangkan respons antibodi setelah menerima dosis tambahan, menurut CDC.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Varian Baru Corona Diprediksi Kian Banyak 6 Bulan Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular