Catat! Ini Daftar Calon Bank Digital di Indonesia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 August 2021 12:55
People use smartphones on a sidewalk in Jakarta, Indonesia, February 14, 2018. Picture taken February 14, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank digital mulai banyak hadir di Indonesia. Setidaknya pada Juni lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan ada tujuh bank yang mengajukan izin menjadi bank digital.

Dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu, Deputi Direktur Basel dan Perbankan Internasional OJK Tony, menyebutkan bank yang dalam proses izin untuk jadi bank digital:

1. Bank BCA Digital,
2.PT BRI Agroniaga Tbk, (AGRO)
3.PT Bank Neo Commerce Tbk, (BBYB)
4.PT Bank Capital Tbk, (BACA)
5.PT Bank Harda Internasional, (BBHI)
6.PT Bank QNB Indonesia Tbk, dan (BKSW)
7.PT Bank KEB Hana.

Dalam kesempatan yang sama, Tony juga menyebutkan bank yang mencoba untuk menobatkan diri jadi bank digital, berikut daftar:

1. Jenius, dari Bank BTPN
2.Wokee, dari Bank Bukopin
3.Digibank, dari Bank DBS
4.TMRW, dari Bank UOB
5.Jago, dari Bank Jago

Bahkan menurut Tony ada sejumlah bank yang mengklaim akan bertransformasi jadi bank digital. "Bahkan ada yang mengatakan sudah menjadi bank yang fully digital," ungkapnya.

Menurut Tony, tren bermunculan nya bank digital bukan hanya ada di Indonesia. Namun juga ada di beberapa negara dan memiliki sejumlah sebutan misalnya digital bank, neo bank dan challenge bank.

Sementara itu, saat diwawancarai CNBC Indonesia dalam program Money Talks, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja mengatakan hanya akan ada tiga bank digital bank yang bertahan di Indonesia.

"Awal tahun 1990, kita punya 200 bank lebih, apa yang terjadi 1998, secara alam terfilterisasi, sehingga sekarang mungkin bank-bank besar 7-8 bank sudah menguasai sekitar 60-70% dari market share. Jadi, bank digital juga demikian saya pikir, hanya tiga yang punya kemampuan untuk berlanjut," kata Jahja.

Selain itu, bank digital yang hadir di negara lain pun hanya beberapa saja. Salah satu contohnya adalah Korea Selatan dengan Capaian pendapatan per kapita US$33,790 tahun 2019, hanya memiliki satu bank digital dan telah mencatatkan keuntungan yakni Kakao Bank.

"Di Jepang ada Rakuten, income perkapita tinggi sekali tapi hanya ada 1-2 bank yang berhasil. Thailand, ada satu. Artinya, di setiap negara, at the end of the day (pada akhirnya), itu enggak akan lebih dari tiga, menurut saya," jelasnya.

Jahja menuturkan gaya hidup generasi muda saat ini menginginkan layanan perbankan yang mudah dan juga instan. Ini juga yang membuat banyak bank digital di tanah air.

Seperti diketahui BCA juga punya bank digital yang membidik segmen anak muda. "Memang kaum milenial ini ingin yang instan, ini terpenuhi dengan munculnya nama-nama bank dengan predikat digital," ujar dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK: Masuk ke Digital, Bank Bisa Berikan Bunga Rendah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular