Intel AS Bongkar Data Lab Wuhan, Cari Asal-usul Covid-19

roy, CNBC Indonesia
09 August 2021 15:05
Penampakan virus corona yang diisolasi (Foto: NMDC)
Foto: Penampakan virus corona yang diisolasi (Foto: NMDC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan intelijen Amerika Serikat (AS) sedang menggali data genetika yang disebut akan menjadi kunci mengungkap asal usul virus corona Covid-19, segera telah mereka dapat mengurai data tersebut.

Katalog informasi raksasa ini berisi cetak biru genetik yang diambil dari sampel virus yang dipelajari di laboratorium di Wuhan atau Wuhan Institute Virology (WIV), China yang diyakini beberapa pejabat mungkin merupakan sumber wabah Covid-19, ungkap beberapa sumber CNN International, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (9/8/2021).

Tidak jelas bagaimana atau kapan badan intelijen AS memperoleh akses ke informasi tersebut. Namun sumber tersebut mengatakan untuk pembuatan dan pemprosesan data genetika dari virus biasanya terhubung ke server berbasis cloud eksternal.

Membedah data mentah ini merupakan salah satu bagian dari upaya komunitas intelijen untuk mengungkap asal usul pandemi virus corona Covid-19. Mereka memiliki waktu 90 hari untuk memecahkan misteri ini.

Untuk melakukan itu, badan intelijen mengandalkan superkomputer di Laboratorium Nasional Departemen Energi, kumpulan dari 17 lembaga penelitian elit pemerintah.

Untuk membongkar data tersebut, badan intelijen AS membutuhkan ilmuwan pemerintah yang cukup terampil untuk menafsirkan data pengurutan genetik yang kompleks dan yang memiliki izin keamanan yang tepat, mereka juga harus bisa bahasa Mandarin, karena informasi tersebut ditulis dalam bahasa China dengan kosakata khusus.

"Jelas ada ilmuwan (keamanan) dibersihkan," ujar salah satu sumber. "Tapi yang berbahasa Mandarin yang dibersihkan? Itu kolam yang sangat kecil dan bukan sembarang ilmuwan, tapi yang berspesialisasi dalam biologi? Jadi Anda bisa melihat betapa cepatnya ini menjadi sulit."

Membuka misteri itu sangat penting untuk akhirnya menentukan apakah Covid-19 bocor dari laboratorium atau ditularkan ke manusia dari hewan di alam liar.

Para penyelidik telah lama mencari data genetik dari 22.000 sampel virus yang sedang dipelajari di Institut Virologi Wuhan. Data itu dihapus dari internet oleh pejabat China pada September 2019, dan sejak itu China menolak untuk menyerahkan data mentah tentang kasus awal virus corona ke WHO dan AS.

Pertanyaan bagi para penyelidik adalah apakah WIV atau laboratorium lain di China memiliki sampel virus atau informasi kontekstual lainnya yang dapat membantu mereka melacak sejarah evolusi virus corona.

Dua ilmuwan yang mempelajari virus corona mengatakan kepada CNN bahwa mereka skeptis bahwa ada data genetik dari 22.000 sampel atau basis data lain dari WIV yang belum diketahui oleh para ilmuwan.

"Pada dasarnya dalam [makalah penelitian tahun 2020 yang diterbitkan di Nature], WIV berbicara tentang semua urutan yang mereka miliki hingga titik waktu tertentu, itulah yang diyakini sebagian besar ilmuwan virologi, itulah yang mereka miliki," kata Dr. Robert Garry, seorang ahli virologi di Fakultas Kedokteran Universitas Tulane.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! China Minta WHO Cari Asal-usul Covid di Lab AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular