Vaksin Pfizer & Sinovac Butuh Booster, AstraZeneca?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 30/07/2021 11:10 WIB
Foto: Ilustrasi Vaksin AstraZeneca (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - AstraZeneca mengaku belum yakin apakah perlu atau tidak dosis ketiga vaksin Covid-19 buatannya untuk memberikan perlindungan lebih lanjut terhadap virus corona.

INi merupakan pernyataan dari CEO AstraZeneca Pascal Soriot, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (30/7/2021).

"Ada dua dimensi kekebalan, antibodi [yang] menurun seiring waktu dan yang sangat penting dari vaksinasi adalah yang disebut sel-T. Mereka cenderung melindungi orang dari penyakit parah, tetapi juga memberikan daya tahan," ungkap Soriot.


"Dengan teknologi yang kami gunakan, kami memiliki produksi sel-T yang sangat tinggi. Kami berharap dapat memiliki vaksin yang melindungi untuk jangka waktu yang lama. Jadi apakah kami akan membutuhkan booster ketiga atau tidak masih belum jelas, hanya waktu yang akan menjawab."

Sel-T merupakan sejenis sel darah putih yang memainkan peran berbeda dalam mempertahankan tubuh melawan virus yang menyerang. Antibodi mencegah virus menyerang sel tetapi tidak bertahan selama sel-T.

Pascal Soriot menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk memastikan apakah suntikan booster benar-benar diperlukan adalah dengan melihat apakah kemanjuran vaksin menurun seiring waktu.

"Kami tahu bahwa [vaksin kami] memiliki penurunan antibodi [dari waktu ke waktu] - kami belum melihat penurunan kemanjuran tetapi agak dini untuk menilai, hanya waktu yang akan memberi tahu, dan saya berharap sel-T akan memberikan perlindungan jangka panjang yang tahan lama ini," terangnya.

Suntikan ketiga vaksin (booster) kini menjadi pembicaraan hangat para ahli karena kehadiran Covid-19 varian baru dan menurunkan antibodi yang dihasilkan vaksin.

CEO Pfizer Albert Bourla mengakui efektivitas vaksin Covid-19 menurun setelah 6 bulan dosis kedua sehingga booster dibutuhkan untuk memberikan kekebalan untuk melindungi tubuh dari varian delta yang menyebar dengan cepat.

Sebuah penelitian di China juga menemukan vaksin Sinovac menurun setelah 6 bulan suntikan kedua dan disarankan untuk memberikan suntikan ketiga untuk meningkatkan antibodi.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center