Gejala Penyakit Jamur Hitam yang Dialami PascaCovid-19

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 28/07/2021 13:15 WIB
Foto: Melihat Penanganan Pasien Covid-19/ virus Corona di Italia. AP/Claudio Furlan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penyakit bernama mucormycosis atau paparan jamur hitam menginfeksi para pasien Covid-19 di India. Penyakit ini bahkan bisa mengancam jiwa bagi penderita diabetes atau orang dengan gangguan kekebalan parah seperti kanker atau HIV/Aids.

Paparan jamur hitam ini biasanya ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk. "Ini ada di mana-mana dan ditemukan di tanah serta udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat," kata ahli beda mata di Mumbai India, Dr. Akshay Nair, dikutip dari BBC, Rabu (28/7/2021).

Para dokter percaya mucormycosis memiliki tingkat kematian 50%. Kemungkinan dipicu oleh penggunaan steroid, pengobatan untuk pasien Covid-19 dengan derajat parah dan sakit kritis.


Steroid mampu mengurangi peradangan di paru-paru untuk Covid-19 serta membantu menghentikan beberapa kerusakan saat sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan untuk melawan corona. Namun juga ternyata mengurangi kekebalan dan meningkatkan kadar gula darah termasuk untuk penderita diabetes dan non diabetes dengan Covid-19.

"Diabetes menurunkan pertahanan kekebalan tubuh, Corona memperburuk nya dan Steroid membantu melawan Covid-19 yang bertindak seperti bahan bakar untuk api," kata Nair.

Nair, yang bekerja di tiga rumah sakit di Mumbai mengatakan pada April melihat 40 pasien dengan infeksi jamur hitam. Banyak pasien adalah penderita diabetes yang sembuh dari Covid-19 dan 11 orang harus melakukan operasi pengangkatan mata.

Sementara pada Desember hingga Februari, enam rekannya di lima kota yakni Mumbai, Bangalore, Hyderabad, Delhi dan Pune melaporkan 58 kasus infeksi. Banyak pasien yang tertular 12-15 hari setelah pemulihan Covid-19.

Para dokter terkejut dengan tingkat keparahan dan frekuensi infeksi jamur saat gelombang kedua pandemi menghantam India beberapa waktu lalu. Saat gelombang pertama tahun lalu, hanya ditemukan beberapa kasus saja.

Nair mengatakan dalam dua tahun terakhir tidak lebih 10 kasus terkait infeksi di Mumbai. "Tahun ini berbeda," ungkapnya.

Sayangnya pasien dengan infeksi ini datang terlambat. Jadi sudah kehilangan penglihatan dan dokter harus melakukan pengangkatan mata untuk menghentikan infeksi agar tidak sampai ke otak.

Beberapa kasus, pasien kehilangan penglihatan di kedua matanya. Sementara pada sejumlah kasus yang jarang terjadi, dokter harus melakukan pengangkatan tulang rahang sebagai cara menghentikan penyebaran penyakit.

Hingga saat ini hanya suntikan intravena Anti jamur yang efektif melawan penyakit. Namun harganya US$48 per dosis atau Rp696 ribu.

Dr. Rahul Baxi, ahli diabetes di Mumbai, mengatakan cara menghentikan infeksi jamur salah satunya adalah memastikan pasien Covid-19 diberikan dosis dan durasi pengobatan steroid yang tepat.

"Dokter harus menjaga kadar gula setelah pasien pulang," kata dia.

Gejala Mucormycosis di Jamur Hitam

Centers for Disease Control and Prevention atau CDC di Amerika Serikat juga membagikan informasi gejala yang muncul pada infeksi ini.

Bagi penderita mucormycosis rhinocerebral (sinus dan otak), terdapat lima gejala yang terlihat. Mulai dari pembengkakan wajah di satu sisi, sakit kepala, hidung atau sinus tersumbat.

Terdapat lesi hitam di bagian batang hidung atau mulut bagian atas yang cepat menjadi parah. Lalu juga pasien ini akan mengalami demam.

Sementara pada mucormycosis paru (paru-paru) terdapat gejala demam, batuk, sakit dada, dan sesak napas.

Adapula mucormycosis kulit yang memiliki gejala seperti lecet atau bisul dan area yang terinfeksi berubah hitam. Selain itu juga pada sekitar luka ada rasa sakit, hangat, merah yang berlebihan atau pembengkakan.

Untuk mucormycosis gastrointestinal meliputi gejala sakit perut, mual dan muntah, serta perdarahan gastrointestinal. Sedangkan pada mucormycosis diseminata menyerang orang yang sakit karena kondisi medis lain membuat sulit mengetahui gejalanya.

Namun infeksi diseminata di otak bisa mengalami perubahan pada status mental atau hingga koma.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Teknologi Medis, Kunci Efisiensi Biaya Layanan Kesehatan RI