Gaskeun! Erick Geber Produksi Obat Terapi Covid Racikan BUMN

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencana produksi obat-obat terapi Covid-19 oleh perusahaan pelat merah. Hal itu diungkapkan Erick usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Senin (26/7/2021).
Dalam penjelasannya, Erick menjelaskan, KBUMN telah melakukan proyeksi hingga dua bulan ke depan. Fokus KBUMN adalah apotek yang dikelola BUMN, permintaan dari Kementerian Kesehatan, keperluan holding RS BUMN dan paket obat gratis 2 juta untuk kegiatan PPKM. Semua itu, menurut Erick, di luar apotek dan RS swasta.
Erick lantas menjelaskan kalau yang memproduksi obat terapi Covid-19 bukan hanya BUMN. Ia mencontohkan oseltamivir yang diproduksi perusahaan-perusahaan swasta seperti Amarox (PT Amarox Global Pharma), PT Kalbe Farma Tbk, Roche dan Sampharindo. Contoh lain adalah azithromycin yang diproduksi Hexpharm Jaya, Bernofarm, Inovio Pharma, dan lain-lain
"Jadi yang saya sampaikan, yang kita fokuskan suplai ke Kemenkes, untuk kebutuhan apotek yang ada di BUMN dan RS BUMN dan yang 2 juta (paket obat gratis)," ujar Erick.
Berikut posisi stok hingga 31 Juli 2021:
Azithromycin: 980 ribu
Zinc: 1,2 juta
Paracetamol: 2,3 juta
Vitamin C: 7,6 juta
Vitamin D: 1,6 juta
Oseltamivir: 7,7 juta
Favipiravir: 4 juta
"Jadi secara produksi kita akan tingkatkan," kata Erick.
Pendiri Mahaka Group itu pun menekankan pentingnya pengawasan di lapangan agar tidak ada penimbunan. Para pembeli dibatasi kuota dan harus sesuai dengan resep dokter.
"Karena takutnya kadang-kadang ada loophole, kembali kita tidak menyalahkan siapa-siapa, misalnya tiba-tiba ya ada satu orang bisa membeli dalam jumlah yang besar. Nah itu yang sekarang kita coba jaga di apotek ataupun sesuai kebutuhan dari pada RS ataupun Kemenkes," ujar Erick.
Erick lantas memaparkan total produksi obat-obat terapi Covid-19 itu hingga September:
Azithromycin: Hampir 12 juta
Zinc: Hampir 15 juta
Paracetamol: 30 juta
Vitamin C: 77 juta
Ambroxol: 26 juta
Vitamin D3: 20 juta
Oseltamivir: 32 juta
Favipiravir: 83 juta
"Jadi kita sekarang secara produksi inline, bahan baku juga terkontrol, tapi ini saya sampaikan angka-angka yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan BUMN di luar yang swasta," kata Erick.
[Gambas:Video CNBC]
Ahli AS Klaim Temukan Calon Obat Covid-19 Mujarab
(miq/miq)