Internasional

FBI Warning, Ribuan Perusahaan AS Bakal Kena Serangan Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 July 2021 08:55
Demonstrators protest Friday, June 5, 2020, near the White House in Washington, over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers.. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Foto: Amerika Serikat (AP/Carolyn Kaster)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan ransomware dikhawatirkan terus menyerang perusahaan Amerika Serikat (AS). Bahkan Investigator Federal Amerika Serikat (AS) (FBI) memperkirakan potensi ransomware di seribu perusahaan negeri Paman Sam.

Ini diutarakan badan itu saat memberikan pernyataan terkait perkembangan terbaru penyelidikan serangan ransomware di perusahaan penyedia layaan IT AS Kaseya, Minggu (4/7/2021). Mereka menyebut skala serangan itu telah membuat penyidik kesulitan.

"Jika Anda yakin sistem Anda telah disusupi, kami mendorong Anda untuk menggunakan semua mitigasi yang disarankan, ... segera mematikan server VSA Anda dan laporkan ke FBI," kata biro itu, dikutip AFP.

"Meskipun skala insiden ini membuat kami tidak dapat menanggapi setiap korban secara individual, semua informasi yang kami terima akan berguna dalam melawan ancaman ini."

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan ia telah memerintahkan penyelidikan. Khususnya untuk mengetahui apakah serangan itu berasal dari Rusia.

"Kami belum yakin," katanya.

Serangan Ransomware biasanya melibatkan penguncian data dalam sistem menggunakan enkripsi. Ini membuat perusahaan membayar untuk mendapatkan kembali akses.

Selain Kaseya, beberapa objek vital dan perusahaan di AS telah melaporkan serangan ransomware baru-baru ini. Salah satunya adalah pipa minyak yang mengaliri minyak dari Selatan ke Pantai Timur AS yang berakibat ke suplai minyak.

Tak hanya itu, perusahaan daging terbesar di dunia, JBS, mengaku mereka telah membayarkan tebusan berupa Bitcoin kepada grup peretas REvil. Ini setelah kelompok itu melakukan serangan siber yang mirip dengan ransomware.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article FBI Ungkap Hacker yang Buat Pemasok Daging Terbesar AS Lumpuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular