
Beralih dari Bitcoin, Uang Kripto Ini Jadi Pilihan Hacker

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pelaku kejahatan siber mulai beralih dari Bitcoin ke mata uang kripto lain seperti Monero. Mungkin kejadian Colonial Pipeline jadi peringatan bagi mereka.
FBI berhasil membobol dompet kripto yang dimiliki peretas Colonial Pipeline. Caranya dengan mengikuti jenjang uang Bitcoin di Blockhain. Hal ini jelas meminta transaksi dalam cryptocurrency tak sepenuhnya membuat mereka terlindungi dari pengawasan.
Salah satu prinsip Bitcoin adalah buku besar Publik-nya menyimpan semua transaksi token dalam riwayat transaksi dan bisa dilihat semua orang. Itulah mengapa lebih banyak peretas beralih ke jenis koin lain seperti Dash, Zcash dan Monero yang memiliki anonimitas tambahan di dalamnya.
Kabarnya Monero makin menjadi pilihan mata uang kripto bagi penjahat ransomware paling top di dunia. "Penjahat yang lebih cerdas menggunakan Monero," kata Kepala Petugas Keamanan Informasi di Digital Shadows, Rick Holland.
Berikut ini tiga fakta soal peralihan penggunaan Bitcoin ke mata uang lain, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/6/2021).
Monero Dibuat Tahun 2014
Mata uang ini dibuat tahun 2014 oleh Konsorsium pengembang dengan beberapa diantaranya memiliki tetap menjadi anonim. Aspek privasi dan anonimitas, seperti yang disebutkan dalam buku putih nya jadi aspek paling penting dari Monero.
token ini beroperasi pada Blockhain sendiri yang menyembunyikan hampir semua detail transaksi. Seluruh hal disamakan seperti identitas pengirim dan penerima, serta jumlah transaksi.
Dengan fitur anonimitasnya, memungkinkan penjahat keamanan siber memiliki kebebasan lebih besar dari sejumlah alat pelacak. Selain itu juga mengenai mekanisme yang ditawarkan dari Blockchain Bitcoin.
"Pada Blockhain Btcoin, Anda bisa melihat alamat dompet apa yang ditransaksikan, berapa banyak Bitcoin, dari mana asalnya, kemana perginya. Dengan Monero, (Blockhain) mengabulkan alamat wallet, jumlah transaksi, siapa pihak lawan, persis seperti yang diinginkan pelaku kejahatan<' Kata Mantan Ketua perusahaan kriptografi terbesar di Eropa, Ultimaco, Fred Thiel.
