
Tolak Vaksin Covid, Negara Ini Ancam Blokir Jaringan Ponsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Punjab, Salah satu provinsi terpadat di Pakistan, berusaha memerangi ketakutan masyarakat akan vaksin Covid-19. Bagi masyarakat yang menolak disuntik vaksin akan diblokir layanan telepon selulernya.
Ini jadi cara otoritas setempat menaikkan tingkat vaksinasi yang buruk di provinsi tersebut. Keputusan pemblokiran layanan seluler dibuat minggu lalu dan dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan provinsi, Dr. Yasmin Rashid, dikutip laman CBS, Selasa (15/6/2021).
Menurut Yasmin Rashid, prioritas utama pemerintah setempat adalah melindungi masyarakat dari virus corona Covid-19. Dia menekankan jika hanya vaksin yang bisa mengalah pandemi tersebut.
Pemerintah provinsi Punjab menargetkan bisa menyuntikkan 420 ribu vaksin per hari dan berharap bisa memvaksin 67 juta orang pada akhir tahun. Sayangnya sejauh ini penyuntikan vaksin 52 ribu per hari.
Masyarakat Pakistan umumnya tidak mengetahui dengan baik mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19. Selain itu ada juga kekhawatiran akan efek samping setelah vaksin meski pemerintah sudah mencoba meyakinkan warganya dengan menyebut efek samping sebagai tanda vaksin bekerja.
Selain ini penyebaran kabar bohong (hoaks) dan misinformasi di media sosial telah membuat masyarakat Pakistan semakin ragu untuk divaksin.
Namun ancaman pemerintah Punjab kali ini tidak disambut positif. Sebab terdapat kritikan, ketakutan yang ada bisa menjadi bumerang dan memicu ketidakpercayaan pada pemerintah.
Ketakutan pada vaksin di Pakistan sebenarnya bukan kali ini saja. Terdapat sejarah panjang, masyarakat mempercayai vaksinasi secara umum merupakan bagian dari rencana pemerintah membuat orang jadi tidak subur dengan tujuan pengendalian populasi.
Selain itu juga ada Kabar vaksinasi adalah bagian konspirasi CIA untuk microchip dan memantau masyarakat sipil. Terlebih dengan adanya kampanye vaksin Hepatitis B palsu di negara itu untuk melacak Osama Bin Laden.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster