Top! Vaksin Pfizer-AstraZeneca 90% Bisa Tangkal Varian Delta

NBP, CNBC Indonesia
15 June 2021 09:00
Sejumlah supir dan kernet bus mengantre untuk pendaftaran penyuntikan Vaksin Covid-19 di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Presiden Jokowi menjelaskan ada kurang lebih 1.000 dosis vaksin yang diberikan untuk supir, kernet dan pelaku usaha kecil di Terminal Kampung Rambutan. Dengan harapan vaksinasi bisa memberikan perlindungan bagi supir, kernet dan pelaku usaha kecil di Terminal Kampung Rambutan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Vaksinasi Pelaku Transportasi dan Masyarakat Terminal di Terimanl Kp. Rambutan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Covid-19 besutan Pfizer dan AstraZeneca dalam riset terbaru dinyatakan ampuh 90% mencegah risiko rawat inap pada pasien COVID-19 akibat varian Delta (B1617.2).

Varian asal India ini sempat ditakutkan para ahli lebih mudah menular dan memiliki kemampuan 'kabur' dari proteksi vaksin.

Ini terungkap dalam riset terbaru oleh Public Health England (PHE), Senin (14/6/2021). Disebutkan, vaksin Pfizer/Biontech COVID-19 96 persen efektif terhadap rawat inap akibat varian Delta setelah 2 dosis.

Sementara Oxford/AstraZeneca 92 persen efektif melindungi pasien COVID-19 akibat varian Delta dari rawat inap.

Menurut PHE, tingkat perlindungan tersebut setara dengan efektivitas vaksin melawan varian Alpha (B117) yang pertama kali diidentifikasi di Kent, Inggris tenggara.

Analisis tersebut membuktikan, walau varian Delta mengurangi efektivitas vaksin terhadap COVID-19 bergejala, 2 dosis vaksin COVID-19 masih efektif melindungi pasien dari gejala yang parah.

"Temuan yang sangat penting ini membuktikan bahwa vaksin memberikan perlindungan yang signifikan terhadap rawat inap akibat varian Delta," kata Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di PHE, dikutip dari Reuters, Selasa (15/6/2021).

Kini PHE tengah mengupayakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas vaksin Corona menekan risiko kematian akibat varian Delta. Namun sejauh ini diperkirakan, tingkat efektivitasnya akan tinggi.

Penelitian lain di Skotlandia menunjukkan bahwa 2 dosis vaksin COVID-19 di antara orang yang dites positif mengurangi risiko rawat inap hingga 70 persen. Namun, penelitian ini belum berbasis jumlah laporan rumah sakit yang memadai untuk membandingkan efektivitas vaksin pada pasien COVID-19 dengan varian Delta.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular