Mengenal Corona Varian Delta yang Meledak di DKI hingga Kudus

NBP, CNBC Indonesia
15 June 2021 09:47
Infografis/ 4 Varian 'Ganas' Covid Bisa Hancurkan (Lagi) Ekonomi Dunia/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 varian Delta atau B1617.2 dari India ternyata mendominasi DKI Jakarta, Bangkalan hingga Kudus. Varian Delta menurut studi bersifat mudah menular dan bisa menimbulkan angka kesakitan yang lebih besar dibanding varian lain.

Dalam penelitian terbaru yang dipublikasi di jurnal The Lancet, peneliti dari Skotlandia melihat orang yang terinfeksi varian Delta lebih mungkin dirawat di rumah sakit (RS). Ini diketahui setelah peneliti melihat data 19.543 kasus COVID-19 di Skotlandia yang 377 di antaranya dirawat di RS.

Peneliti menemukan dari 19.543 kasus positif, sebanyak 7.723 kasus spesifiknya disebabkan oleh Corona varian Delta. Ada sebanyak 134 orang yang terinfeksi varian Delta membutuhkan perawatan

Ahli kesehatan publik Profesor Chris Robertson dari University of Strathclyde mengatakan ini artinya varian Delta bisa memiliki risiko menyebabkan hospitalisasi sampai dua kali lipat.
Vaksin yang tersedia saat ini masih disarankan peneliti untuk mengurangi ancaman gejala parah dari varian Delta.

"Bila Anda positif, dua dosis atau satu dosis vaksin selama 28 hari terakhir dapat mengurangi risiko Anda dirawat sampai 70 persen," pungkas Chris seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/6/2021).

2 Vaksin Ampuh Lawan Corona Varian Delta >> Halaman Selanjutnya

Vaksin Corona Pfizer dan AstraZeneca disebut 90 persen efektif mencegah risiko rawat inap pada pasien COVID-19 akibat varian Delta (B1617.2). Varian asal India ini sempat ditakutkan para ahli lebih mudah menular dan memiliki kemampuan 'kabur' dari proteksi vaksin.

Ini terungkap dalam riset terbaru oleh Public Health England (PHE), Senin (14/6/2021). Disebutkan, vaksin Pfizer/Biontech COVID-19 96 persen efektif terhadap rawat inap akibat varian Delta setelah 2 dosis.

Sementara Oxford/AstraZeneca 92 persen efektif melindungi pasien COVID-19 akibat varian Delta dari rawat inap.

Menurut PHE, tingkat perlindungan tersebut setara dengan efektivitas vaksin melawan varian Alpha (B117) yang pertama kali diidentifikasi di Kent, Inggris tenggara.

Analisis tersebut membuktikan, walau varian Delta mengurangi efektivitas vaksin terhadap COVID-19 bergejala, 2 dosis vaksin COVID-19 masih efektif melindungi pasien dari gejala yang parah.

"Temuan yang sangat penting ini membuktikan bahwa vaksin memberikan perlindungan yang signifikan terhadap rawat inap akibat varian Delta," kata Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di PHE, dikutip dari Reuters, Selasa (15/6/2021).

Kini PHE tengah mengupayakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas vaksin Corona menekan risiko kematian akibat varian Delta. Namun sejauh ini diperkirakan, tingkat efektivitasnya akan tinggi.

Penelitian lain di Skotlandia menunjukan bahwa 2 dosis vaksin COVID-19 di antara orang yang dites positif mengurangi risiko rawat inap hingga 70 persen. Namun, penelitian ini belum berbasis jumlah laporan rumah sakit yang memadai untuk membandingkan efektivitas vaksin pada pasien COVID-19 dengan varian Delta.


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular