Covid-19 Menggila, Siap-siap Chip Kian Langka

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
15 June 2021 11:40
Ilustrasi Chip Komputer (Photo by Jeremy Waterhouse from Pexels)
Foto: Ilustrasi (Photo by Jeremy Waterhouse from Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bangkitnya Covid-19 di Asia dapat berdampak negatif pada rantai pasokan global semikonduktor. Laporan The Wall Street Journal menyebutkan hal ini bisa memperburuk kekurangan semikonduktor global.

Salah satu yang akan berdampak adalah dengan lonjakan yang terjadi di Taiwan. Di sana diketahui sebagai hub signifikan untuk pembuatan chip.

Pada hari Sabtu lalu, laporan Pusat Komando Epidemi Taiwan menyebutkan ada 251 kasus baru Terkonfirmasi Covid-19 dan 26 kemarian. Sementara sehari sebelumnya terdapat 287 kasus baru dan 24 kematian, dikutip dari The Verge, Selasa (15/6/2021).

Kasus Covid-19 dikatakan sudah terjadi lonjakan sejak Mei lalu. South China Morning Post melaporkan lonjakan terjadi sejak 10 Mei 2021, bertambah dari satu angka menjadi tiga digit dalam hitungan hari.

Dari lonjakan kasus ini akan berdampak besar setidaknya di salah satu perusahaan chip besar asal Taiwan, yakni King Yuan Electronics Co. Bulan ini lebih dari 200 karyawan perusahaan itu positif Covid-19.

Sementara sekitar 2.000 pekerja lainnya telah masuk karantina. Wall Street Journal menyebutkan kejadian ini membuat pendapatan perusahaan bulan ini terpotong sekitar sepertiganya.

Sementara, TSMC yang membuat Chip buat banyak perusahaan teknologi seperti Apple dan Qualcomm, mengatakan belum terpengaruh dengan lonjakan kasus Covid-19 di Taiwan. Namun pada April lalu, TSMC juga telah mengingatkan kekurangan chip bisa terjadi hingga 2022mendatang.

Wall Street Journal juga melaporkan pabrik-pabrik di Malaysia yang memiliki kemampuan manufaktur juga melambat akibat Covid-19. Lockdown di negara itu akan mengurangi produksi antara 15%-40% menurut Asosiasi industri Semikonduktor Malaysia.

Pandemi juga berdampak pada pusat pengiriman di Asia. Salah satunya peti kemas di Yantian, Shenzhen yang hanya beroperasi 30% dari aktivitas normalnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Varian Covid Baru Diciptakan di Lab, Tingkat Kematian 80%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular