China Izinkan Fintech Jack Ma Garap Pinjol, Udah Baikan Nih?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 June 2021 16:40
FILE - In this Oct. 26, 2020, file photo, a view of the signage of Ant Group is seen at the headquarters compound of the fintech giant in Hangzhou in eastern China's Zhejiang province. The CEO of Ant Group, the world’s biggest financial technology company, has resigned from the company due to personal reasons. Ant Group thanked Simon Hu on Friday, March 12, 2021, for his contributions to the business. He had served as CEO since 2019. (Chinatopix Via AP, File)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Ant Group dan pemerintah China telah membaik. Hal ini ditandai dengan regulator setempat mengeluarkan persetujuan pada Ant Group, fintech milik Jack Ma dan Alibaba Group, untuk mengoperasikan perusahaan pembiayaan konsumen.

Izin ini jadi satu langkah penting untuk restrukturisasi bisnis setelah beberapa bulan pemerintah China menghentikan rencana IPO Ant Group.

Menurut Komisi Pengaturan Perbankan dan Asuransi China, Ant Group akan memiliki 50% saham dari entitas baru. Selain itu juga menyumbangkan 4 miliar yuan dalam modal terdaftar, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (4/6/2021).

Enam pemegang saham lain akan berkontribusi total 4 miliar yuan dan memegang sisa saham. Perusahaan akan terdaftar di kota Chongqing barat daya dengan total modal terdaftar sebesar 8 miliar yuan.

Perusahaan ini akan memberikan layanan pinjaman personal (pinjol) dan menerbitkan obligasi. Selain itu juga jadi tempat menampung bisnis kredit milik Ant yakni Huabei dan Jiebei.

Direktur pelaksana dan analis senior Bernstein, Kevin Kwek mengatakan izin yang dikeluarkan China menjadi pertanda positif. Artinya regulator masih mendukung Ant dalam bisnis pinjaman.

"Hal positif lain, mengindikasikan kemajuan Ant untuk merestrukturisasi bisnis mereka sesuai dengan persyaratan regulator," jelasnya.

Pada bulan November lalu, Ant Group yang terafiliasi dengan Jack Ma dijadwalkan melakukan IPO senilai US$34,5 miliar di Shanghai dan Hong Kong. Namun impian itu sirna, karena otoritas China mencabut izin dua hari sebelum rencana dengan alasan masalah peraturan.

Satu bulan kemudian, Bank Rakyat China meminta Ant untuk membuat rencana perbaikan. Bank sentral itu menyetujui sejumlah langkah yang dibuat.

Salah satunya adalah Ant Group menjadi perusahaan induk keuangan. Dengan begitu Ant dapat diatur seperti bank lainnya.

Namun memang hingga detik ini, rencana menjadi induk keuangan itu belum terjadi.

Untuk pekerjaannya saat ini, seorang pejabat CBRIC mengatakan Ant akan diminta melabeli dengan jelas lembaga keuangan mana yang memberikan pinjaman. Setiap pinjaman melalui Huabei dan Jiebei hanya sebagiannya yang ditanggung oleh Ant Group.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dihukum Xi Jinping, Fintech Jack Ma Hilang Valuasi Rp 2.626 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular