Dipelototi Pemerintah, Pemesanan Tesla di China Terjun Bebas
Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 June 2021 11:53
Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan Tesla menurun tajam pada bulan Mei lalu di China. Laporan The Information menyebutkan hal tersebut karena ada peningkatan pengawasan pemerintah pada Tesla beberapa waktu terakhir.
Di bulan Mei, pemesanan bersih di China hanya mencapai 9.800 unit. Jumlah itu turun lebih dari setengahnya dari April yakni sebesar 18 ribu unit, dikutip dari Reuters, Jumat (4/6/2021).
Laporan The Information, saham Tesla juga ikut anjlok mengikuti jumlah pemesanan yang turun. Saham perusahaan pembuat mobil listrik AS itu turun hampir 5%.
Tesla tidak menanggapi permintaan berkomentar soal penurunan jumlah pemesanan di China.
Kabar ini cukup mengejutkan sebab China adalah pasar kedua terbesar Tesla setelah AS. Di sana menyumbang sekitar 30% dari penjualannya. Perusahaan milik Elon Musk itu juga memiliki pabrik di Shanghai. Pabrik itu memproduksi kendaraan Model 3 dan Model Y.
Saat membangun pabrik tahun 2019, Tesla mendapat dukungan kuat dari Shanghai. Model 3 milik Tesla juga menjadi kendaraan listrik terlarik di negara itu, yang akhirnya disusul micro EV yang dibanderol lebih murah.
Namun akhirnya tren positif itu sirna saat regulator China mulai keras pada Tesla. Alasannya karena ada peningkatan masalah keamanan dan keluhan konsumen.
Selain itu, peningkatan pengawasan di China karena meningkatnya ketegangan dengan Washington.
Sebelumnya, penjualan Tesla di bulan April juga merosot dibandingkan bulan sebelumnya. Pada April di China, Tesla menjual 11.571 model 3 dan Model Y.
Berdasarkan laporkan sekretaris jenderal industri otomotif China CPCA, Cui Dongshu, pada Maret lalu Tesla berhasil menjual 35.478 mobil.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Perintahkan Tesla Recall 734 Mobil Model 3, Ada Apa?
Most Popular