Dewas BPJS Bicara Isu Keamanan Nasional dari Kebocoran Data

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 May 2021 17:20
Ilustrasi peretasan jaringan internet
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Pengawas BPJS Kesehatan mengaku melakukan analisis risiko setelah muncul kabar dugaan kebocoran 279 juta data peserta BPJS Kesehatan. Bil benar data bocor, maka bisa menimbulkan risiko keamanan nasional.

"Ada beberapa potensi risiko yang muncul apabila isu kebocoran data peserta adalah benar. Pertama dalah risiko keamanan nasional karena ini sebagain besar data kependudukan, TNI, Polri dan semua. Kalau benar data itu yang dimiliki dan sesuai dengan kenyataan maka risiko keamanan nasional semakin terlihat," ujar Ketua Dewas BPJS Kesehatan dalam rapat bersama dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (25/5/2021).

Risiko kedua adalah reputasi pelaksanaan jaminan nasional. Hal ini akan kontraproduktif dengan keinginan pemerintah yang semakin memantapkan peran jaminan kesehatan nasional sebagai bagian dari pembangunan kesehatan nasional.

"Berikutnya risiko intervensi sistem internal kita juga memiliki pontensi rawan. Kami segera berikan saran, nasehat, dan pertimbangan kepada direksi secara tertulis, lisan, dan terlibat langsung dengan berbagai pertemuan terkait dengan isu kebocoran data peserta ini," ujarnya.

Ia menuturkan Dewas bersama dengan Direksi BPJS Kesehatan telah menelusuri secara mendalam kebenaran isu kebocoran data tersebut. Apabila fakta sebenarnya telah ditemukan, ia berharap hal tersebut bisa diklarifikasi kepada publik dan stakeholder BPJS Kesehatan.

"Kami akan segera menindaklanjuti secara hukum kalau memang ini benar kebocoran data peserta," ujarnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Penduduk Indonesia Bocor, Ini Hasil Investigasi Kominfo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular