Surat Albert Einstein Ditemukan! Ada Kisah Indra Super Hewan

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 May 2021 09:00
Albert Einstein di Madame Tussauds, Istanbul Turki.(AP Photo/Emrah Gurel)
Foto: Figur Albert Einstein di Madame Tussauds, Istanbul, Turki. (AP Photo/Emrah Gurel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, surat yang ditulis ilmuwan legendaris, Albert Einstein, telah ditemukan. Surat yang sempat hilang itu adalah jawaban dari pertanyaan seorang ilmuwan bernama Glyn Davys pada tahun 1949.

Surat itu berisi tentang kemampuan indra pada hewan. Beberapa dekade sebelum diketahui kalau burung bisa merasakan medan magnet bumi, Einstein telah lebih dulu membahas kemungkinan indra super yang ada pada hewan.

"Dapat dipikirkan bahwa penyelidikan perilaku burung migran dan merpati pos suatu hari nanti dapat mengarah pada pemahaman tentang beberapa proses fisik yang belum diketahui," tulis Einstein dalam jawabannya seperti dikutip Science Alert, Sabtu (15/5/2021).

Siapa sangka, lebih dari 70 tahun kemudian, semua orang tahu firasat Einstein benar. Bukti sekarang menunjukkan burung dapat merasakan medan magnet bumi menggunakan fotoreseptor khusus di mata mereka yang sensitif terhadap pergeseran halus medan magnet planet. Inilah yang memungkinkan mereka bermigrasi ribuan kilometer tanpa tersesat.

Hewan lain, seperti penyu, anjing, dan lebah, juga menunjukkan kemampuan luar biasa untuk merasakan medan magnet bumi, meski tidak harus melalui mata.

"Sungguh menakjubkan bahwa [Einstein] memahami kemungkinan ini, beberapa dekade sebelum bukti empiris mengungkapkan bahwa beberapa hewan memang dapat merasakan medan magnet dan menggunakan informasi tersebut untuk navigasi," tulis para peneliti di The Hebrew University of Jerusalem, tempat surat Einstein disumbangkan.

Tetap saja, pemenang Hadiah Nobel itu memiliki beberapa petunjuk untuk memandu pemikirannya. Pada saat surat itu ditulis, ilmu biologi dan fisika mulai menyatu, tidak seperti sebelumnya.

Davys, yang merupakan peneliti di bidang ini, kemungkinan begitu tertarik pada indera hewan 'aneh' lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh lebah.

Pada sosok Einstein, dia menemukan jiwa yang berpikiran sama. Davys juga terpesona oleh ilmu biologi sebagai jendela kekuatan fisik yang tidak terlihat.

Surat balasannya, yang tidak ditemukan sampai kematian Davys pada tahun 2011, pendek, tetapi menegaskan Einstein juga terpesona oleh perilaku lebah.

Einstein mengakui bahwa dia sangat mengenal Karl von Frisch, yang baru-baru ini mengetahui navigasi lebah menggunakan pola polarisasi cahaya.

Einstein diketahui telah menghadiri salah satu kuliah von Frisch di Universitas Princeton enam bulan sebelum surat itu dikirim. Dia bahkan mengadakan pertemuan pribadi dengan peneliti, dan interaksi ini jelas meninggalkan kesan.

"Saya tidak melihat kemungkinan untuk memanfaatkan hasil tersebut dalam penyelidikan tentang dasar fisika. Hal tersebut hanya dapat terjadi jika jenis baru dari persepsi sensorik, yaitu rangsangan mereka, akan terungkap melalui perilaku lebah," jawabnya kepada Davys.

Sejak surat itu dikirim, manusia telah belajar banyak tentang perilaku lebah dan bagaimana serangga memandang dunia. Seperti prediksi Einstein, pengetahuan itu sudah membantu manusia meningkatkan teknologi, seperti kamera di smartphone yang digunakan.

Meski telah dilakukan penelitian selama beberapa dekade, masih banyak misteri yang tersisa. Mekanisme pasti yang digunakan hewan untuk merasakan cahaya atau merasakan medan magnet bumi masih dipisahkan, dan mungkin tidak sama untuk setiap spesies.

Lebah, misalnya. Hewan ini kemungkinan merasakan medan magnet melalui perut mereka. Sementara burung dan anjing tampaknya melakukannya terutama melalui fotoreseptor khusus di mata mereka yang disebut kriptokrom.

Bahkan sel manusia membuat kriptokrom, dan penelitian terbaru mengungkapkan sel-sel ini merespons secara dinamis terhadap perubahan medan magnet.

Ini merupakan dari reaksi kuantum yang unik. Agar fotoreseptor merasakan medan magnet, dibutuhkan elektron di dalam sel untuk terjerat. Einstein pada saat itu telah menolak gagasan ini. Kendati demikian, Einstein tidak selalu benar. Akan tetapi, ketika menyangkut bidang sains di luar keahliannya, Einsten memiliki pemikiran brilian.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahaya! Jam "Kiamat' Mendekati Titik Kehancuran Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular