Sinopharm Jadi Vaksin China Pertama Direstui WHO

Jakarta, CNBC Indonesia - World Health Organization (WHO) memberikan izin penggunaan darurat (emergency use) pada vaksin Sinopharm. Ini adalah vaksin China pertama yang mendapatkan lampu hijau dari lembaga kesehatan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu.

"Sore ini (7/5/2021), WHO memberikan pencatatan izin penggunaan darurat pada vaksin Covid-19 Sinopharm Beijing, menjadikannya vaksin keenam yang menerima validasi WHO untuk keamanan, kemanjuran dan kualitas," ujar General Director WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (8/5/2021).

Pilihan Redaksi Rusia Rilis Vaksin Covid Sekali Suntik, Harganya Rp 142 Ribu Vaksinasi Mandiri Mulai 17 Mei, Harga Vaksin Covid Rp 1 Juta Catat! Ini 11 Tahap Kedatangan Vaksin COVID-19 di Indonesia

"Strategic Advisory Group of Experts on Immunisation, or SAGE, juga telah meninjau data yang tersedia, dan merekomendasikan vaksin untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dengan penyuntikan dua dosis."

WHO telah memberikan izin penggunaan darurat kepada vaksin Covid-19 yang dibuat Pfizer-BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca yang diproduksi di lokasi terpisah di India dan Korea Selatan.

Izin penggunaan darurat oleh WHO membuka jalan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk segera menyetujui dan mengimpor vaksin untuk didistribusikan, terutama negara-negara yang tidak memiliki regulator standar internasional sendiri.

Ini juga memberikan jalan bagi vaksin Sinopharm digunakan dalam program Covax, yang bertujuan memberikan akses yang adil kepada vaksin Covid-19 pada seluruh dunia khususnya negara-negara miskin.

Vaksin Sinopharm sudah digunakan di 42 negara di seluruh dunia. Selain China, vaksin Covid-19 ini digunakan di Aljazair, Kamerun, Mesir, Hongaria, Irak, Iran, Pakistan, Peru, Uni Emirat Arab, Serbia dan Seychelles.

Di Indonesia, vaksin Sinopharm sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Vaksin ini memiliki kemanjuran (efikasi) 78%. Vaksin Sinopharm akan digunakan dalam program vaksinasi mandiri atau vaksinasi Gotong Royong.

(roy/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prediksi Terbaru WHO Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir