
Dipakai di Indonesia, Ini Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Jakarta, CNBC Indonesia - Program vaksinasi pemerintah telah menggunakan sejumlah jenis vaksin yang ada di dunia, termasuk salah satunya AstraZeneca. Namun penggunaan vaksin itu juga diikuti sejumlah efek samping mulai dari yang umum hingga jarang terjadi.
Salah satu yang jarang terjadi adalah dugaan pembekuan darah pada sejumlah orang yang menerima vaksin ini. Kejadian tersebut bahkan membuat vaksin AstraZeneca sempat ditunda penggunaannya pada beberapa negara di dunia.
Hingga saat ini, BPOM belum menemukan kasus pembekuaan darah pada penerima vaksin AstraZeneca. Namun lembaga ini sudah meminta agar tenaga kesehatan melakukan screening terhadap individu penerima vaksin yang berisiko terdampak pembekuan darah setelah divaksin.
"Sekarang kita tambahkan ke warning ya dan juga di dalam statement factsheet, factsheet adalah informasi pada tenaga kesehatan yang akan menggunakan AstraZeneca dikaitkan dengan risiko kejadian trombosis tersebut," ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Sementara itu, pada efek samping pada kategori umum penerima bisa merasakan nyeri saat ditekan atau memar pada tempat suntikan. Selain juga dapat merasakan kelelahan hingga demam.
Laman Gov.UK menyebutkan dalam uji klinis dengan vaksin, sebagian besar efek samping ringan hingga sedang dapat sembuh dalam beberapa hari. Namun ada juga yang baru pulih satu minggu setelah vaksinasi diberikan.
Berikut ini sejumlah efek samping yang mungkin dialami penerima vaksin AstraZeneca, dikutip dari laman Gov.UK, Rabu (5/5/2021).
Kategori Sangat Umum (Pada 1 dari 10 orang):
- nyeri saat ditekan, nyeri, hangat, gatal atau memar pada bekas suntikan.
- merasa tidak sehat
- lelah
- menggigil atau merasa demam
- sakit kepala
- merasa sakit (mual)
- nyeri sendi atau otot
Kategori Umum (Pada 1 dari 10 orang)
- bengkak, kemerahan atau benjolan di bekas suntikan
- demam
- sakit (muntah) atau diare
gejala mirip flu, seperti demam tinggi, sakit tenggorokan, pilek, batuk, dan menggigil.
Kategori Jarang (Pada 1 dari 100 orang)
- Merasa pusing
- nafsu makan menurun
- sakit perut
- kelenjar getah bening membesar
- keringat berlebihan
- gatal di kulit atau timbul ruam
Kategori Tidak Diketahui (Tidak dapat diperkirakan dari data yang tersedia)
- reaksi alergi parah (anafilaksis)
Selain itu juga terdapat efek samping yang dilaporkan dalam uji coba ada juga laporan sangat jarang yang dihubungkan dengan peradangan sistem saraf. Ini menyebabkan mati rasa, kesemutan, dan atau kehilangan rasa. Namun belum dipastikan berkaitan dengan vaksinasi.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster
