Duh! India Ditakutkan Jadi 'Neraka' Covid Dua Pekan ke Depan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 April 2021 05:10
A COVID-19 patient wearing oxygen mask waits inside an auto rickshaw to be attended and admitted to a dedicated COVID-19 government hospital in Ahmedabad, India, Saturday, April 17, 2021. The global death toll from the coronavirus topped a staggering 3 million people Saturday amid repeated setbacks in the worldwide vaccination campaign and a deepening crisis in places such as Brazil, India and France. (AP Photo/Ajit Solanki)
Foto: AP/Ajit Solanki

Jakarta, CNBC Indonesia - India kini menjadi episentrum Covid-19 di Asia setelah terjadi gelombang kedua infeksi virus di mana terjadi 200 ribu kasus baru dalam sepekan terakhir. Kondisi ini bisa semakin memburuk jika tidak penularan tak ditekan dengan cepat.

Para dokter pun mengingatkan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dalam dua pekan ke depan kondisi bisa lebih buruk layaknya negara bila tidak ada kebijakan tegas.

"Situasinya kritis sekarang. Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat. Dua minggu ke depan akan menjadi negara bagi kami," ujar Dr Shaarang Sachdev dari Rumah Sakit Healthcare Super Speciality, seperti dikutip dari Sky News, Rabu (28/4/2021).

Ruangan gawat darurat (ICU) di rumah sakit itu biasanya hanya untuk untuk tiga pasien, namun kini dihuni 7-8 pasien. Bahkan seorang wanita yang harusnya masuk masuk ruang intensif harus mendapatkan penangan di ICU karena kamar penuh.

"Dia di sini sudah dua hari karena tidak ada tempat tidur dalam perawatan intensif," jelas Dr Shaarang Sachdev.

Belum lagi para dokter dan perawat harus bekerja tak kenal waktu untuk merawat pasien dan bahkan beberapa kerabat mereka harus dirawat karena Covid-19. Ini membuat tenaga kesehatan mengalami kelelahan secara fisik dan mental, bahkan banyak yang marah.

Kondisi menjadi lebih runyam. Negara mengalami kelangkaan oksigen dan obat remdesivir. Bila ingin membeli harganya sudah melambung tinggi di pasar gelap.

"Saya membeli oksigen dengan seharga emas sekarang." ujar Managing Director Rumah Sakit Healthcare Super Speciality, Dr Aashish Chaudhry. Biasa harga oksigen di India hanya 20-22 rupee per kilogram, kini telah melambung menjadi 50 rupee per kilogram.

"Obat remdesivir, yang bisanya berharga 2.000 hingga 4.000 rupee, kini orang membeli seharga 40.000 rupee ... ini seharusnya tidak terjadi," terang Dr Aashish Chaudhry.

India menghadapi peningkatan kasus karena masyarakat dan pemerintah terlena dengan penurunan kasus dan vaksinasi yang dilakukan dengan cepat. Pemerintah melonggarkan aturan sehingga memperbolehkan adanya pertemuan besar.

Selain itu pemerintah juga tidak melarang adanya acara keagamaan Kumbh Mela. Acara membasuh diri di Sungai Gangga yang dilakukan 12 tahun sekali ini bisa menghapus dosa seseorang dan selangkah lebih dekat ke surga. Acara ini biasanya mengumpulkan jutaan orang. Masalahnya banyak peserta yang tak menggunakan masker dan menjaga jarak.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Meledak, India Kini Episentrum Corona di Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular