
Apa Itu Blockchain, Teknologi di Balik Bitcoin & Aset Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Informasi soal Bitcoin, Ethereum dan Dogecoin mungkin bisa ditemukan dimana saja. Dari mulai reli harga atau bahkan tempat mana saja yang mau menerima pembayaran menggunakan mata koin itu.
Namun bagaimana dengan Blockhain? Mungkin kamu hanya pernah mendengarnya beberapa kali. Tapi apa sebetulnya Blockchain yang kerap dihubungkan dengan Bitcoin dan aset kripto itu?
Berikut fakta mengenai Blockchain, dikutip dari CNN, Jumat (23/4/2021).
Buku Besar Digital
Blockchain adalah buku besar digital. Jadi saat seseorang memasukkan transaksi, tidak akan mudah untuk menggantinya.
Salah satu keuntungan Blockhain adalah informasi di dalamnya tidak bisa benar-benar diubah setelah dicatat. Terdapat catatan permanen dan karena buku besar dipegang banyak entitas sangat tidak mungkin diretas.
Seluruh entri dibuat dengan samaran, jadi ada tingkatan privasi. Serta tidak ada orang yang memiliki otoritas paling besar di sana.
Sejarah
Blockhain diciptakan bersamaan dengan Bitcoin, oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Dia menginginkan sistem desentralisasi, permanen dan publik untuk merekam pembuatan serta distribusi Bitcoin.
Hari ini Blockhain menjalankan tugasnya mencatat seluruh transaksi. Dari 21 juta koin, telah ada 18 juta Bitcoin yang ada dan tiap transaksi yang digunakan direkam dalam Blockchain.
Walaupun pembuatnya mendesainnya sebagai buku besar publik, namun Blockchain sekarang juga bisa dikendalikan oleh perusahaan atau grup tertentu. Bedanya disimpan dalam sejumlah komputer yang lebih sedikit dan tidak menawarkan kekekalan yang sama.
Aplikasi Praktis
Perusahaan dapat melakukan banyak hal dengan Blockchain. Misalnya mengelola informasi, melacak pengiriman barang dan melacak asal makanan.
Blockchain dapat menyimpan data lengkap dengan sistem yang tidak bisa diubah. Namun beberapa ada yang mempertanyakan kegunaan teknologi tersebut bahkan mengkritik gagasan Blockchain akan mengubah segalanya.
Di sisi lain ada juga mendukung Blockhain. Misalnya profesor MIT Sloan School of Management, Catherine Tucker. Menurutnya ada potensi luar biasa dari Blockhcain. Teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengelola mata uang digital dan data kesehatan serta asuransi.
"Saya pikir kita sepakat cara kita menyimpan data tidak berubah dengan cara sama seperti aspek lain dari penggunaan data digital. Masuk akal untuk mengidentifikasi teknologi lebih baik untuk merekam data dan memastikan terintegritas," kata dia.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sepenting Apa Belajar soal Blockchain? Cek Nih!