Efek Samping Vaksin AstraZeneca di RI, Bukan Pembekuan Darah

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 April 2021 12:45
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan pemerintah akan melanjutkan program vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca. Apa efek samping ini di Indonesia?

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia sudah melakukan menyuntikkan 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca kepada masyarakat sasaran vaksin.

Hingga kini pemerintah belum menerima laporan adanya efek samping berat seperti pembekuaan darah dan sebagaian dari kegiatan vaksinasi ini.

"Efek samping umum yang dilaporkan adalah demam, menggigil, muntah dan mual tetapi sebagian besar diberikan obat penurun panas atau obat anti nyeri dan 2-3 hari setelahnya keluhan-keluhan ini hilang," terang Siti Nadia kepada CNBC Indonesia, Kamis (22/4/2021).

Sebelumnya 15 negara lebih melaporkan kasus pembekuaan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca terbanyak di Eropa. Namun BPOM menyatakan batch vaksin AstraZeneca yang digunakan Eropa berbeda dengan yang didapatkan Indonesia.

Dalam kajian BPOM, vaksin AstraZeneca di Indonesia memiliki efikasi 62,1% melawan Covid-19 atau di atas standar World Health Organization (WHO) minimal 50%. Izin penggunaan darurat diterbitkan BPOM pada 22 Februari 2021.

Rencananya Indonesia akan menerima 11 juta dosis vaksin AstraZeneca hingga akhir Mei 2021 melalui program COVAX yang diinisiasi World Health Organization (WHO). Vaksin ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular