
6 Negara ini Laporkan Pembekuan Darah Efek Vaksin AstraZeneca

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca saat ini masih dibayangi oleh isu pembekuan darah yang dilaporkan oleh beberapa negara. Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia, vaksin AstraZeneca masih terus digunakan hingga saat ini. Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, kasus pembekuan darah tergolong jarang terjadi.
Namun, BPOM sudah memberikan peringatan dalam proses skrining seketat mungkin dan akan terus mengevaluasi kejadian pembekuan darah yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca.
Sementara itu, setidaknya 17 negara di Eropa telah memberhentikan atau menunda penggunaan vaksin AstraZeneca terkait insiden tersebut.
Meski demikian, Otoritas Pengawas Obat Eropa (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Berikut beberapa negara yang melaporkan adanya kasus pembekuan darah, mengutip detikhealth, Minggu (18/4/2021).
1. Kanada
Baru-baru ini, pada Sabtu (17/4/2021), Kanada melaporkan kasus kedua pembekuan darah dengan trombosit rendah pada seseorang yang baru mendapatkan vaksin AstraZeneca. Sebelumnya, kasus pertama terkait insiden tersebut ditemukan pada Selasa (13/4/2021).
Meski demikian, Kanada tetap akan menggunakan vaksin asal Inggris tersebut, tetapi hanya untuk orang-orang di atas usia 55 tahun.
2. Denmark
Denmark menjadi negara pertama yang menyetop permanen penggunaan vaksin AstraZeneca setelah menemukan dua kasus efek samping serius berupa pembekuan darah pada Maret 2021 lalu. Keputusan tersebut diambil Pemerintah Denmark setelah pihaknya melakukan investigasi lebih lanjut terkait risiko efek samping pembekuan darah.
3. Swedia
Pada 16 Maret lalu, Otoritas Kesehatan Swedia menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah ditemukannya 10 kasus pembekuan darah dan 1 kasus tingkat trombosit rendah. Saat ini Swedia telah kembali menggunakan vaksin AstraZeneca. Hanya saja, penggunaannya dibatasi oleh lansia berusia di atas 65 tahun.
4. Belanda
Negara lainnya yang mencatat adanya efek samping serius adalah Belanda, yakni sebanyak 10 kasus, termasuk insiden kemungkinan trombosis atau emboli. Namun, dalam laporan tersebut tidak didapatkan adanya insiden penurunan jumlah trombosit seperti yang terjadi di Denmark dan Norwegia.
5. Norwegia
Pada pertengahan Maret lalu, Norwegia menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca usai Otoritas Kesehatan Norwegia melaporkan adanya 3 kasus pembekuan darah sekaligus perdarahan dan penurunan jumlah trombosit pada 3 orang tenaga kesehatan yang berusia di bawah 50 tahun setelah divaksinasi.
6. Finlandia
Finlandia melaporkan adanya 3 kasus pembekuan darah pada 3 orang berusia di bawah 60 tahun. Meski demikian, Pemerintah Finlandia tetap melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca, namun dibatasi bagi lansia berusia di atas 65 tahun.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! 26 Juta Lebih Vaksin Covid-19 di RI Sudah Kedaluwarsa