Wow! Dalam Hal Ini, Google-Apple Kalah Telak dari Bitcoin

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 April 2021 14:51
Bitcoin
Foto: Getty image/CNBC

Saat ini, kapitalisasi pasar Apple lebih besar 2 kali lipat ketimbang bitcoin. Tetapi, jika melihat prediksi "gila" harga bitcoin di tahun ini, Apple tentunya akan kalah jauh.
Kabar bitcoin akan diregulasi oleh pemerintah di berbagai negara membuat harganya crash belakangan ini.

penggunaan seperti Bitcoin CS untuk membeli barang dan jasa. Kebijakan ini mulai berlaku pada 30 April 2021. Alasan pelarangan aset kripto karena Bank Sentral Turki menemukan risiko yang signifikan bagi pihak-pihak yang bertransaksi.

Saat aturan ini diterapkan lembaga keuangan tidak akan bisa memfasilitasi platform yang menawarkan jual-beli aset kripto, kustodi, transfer hingga penerbitan cryptocurrency.
Tidak hanya Turki, negara lain juga kemungkinan besar akan segera menyusul.

Pejabat eksekutif di World Economic Forum (WEF) memperingatkan pasar kripto akan terpukul oleh serangkaian regulasi yang "dramatis".

"Kita akan melihat serangkaian upaya yang dramatis untuk meregulasi mata uang kripto" kata Sheila Warren, anggota komite eksekutif yang juga kepala data, blockchain dan aset digital WEF, sebagaimana dikutip Forbes, Kamis (15/4/2021).

Meski demikian, Warren melihat harga bitcoin CS masih akan terus menanjak ke depannya.

"Beberapa orang melihat saat ini adalah puncak (kenaikan harga bitcoin CS). Saya pikir itu salah," tambahnya.

Bloomberg dalam "Crypto Outlook" edisi April memberikan proyeksi harga paling tinggi dibandingkan yang lainnya hingga saat ini. Bloomberg memprediksi harga bitcoin akan mencapai US$ 400.000/BTC atau Rp 5,8 miliar per koin (kurs Rp 14.600/US$) di akhir tahun ini.

Dengan prediksi tersebut, kapitalisasi pasar bitcoin tentunya akan naik 8 kali lipat dari saat ini.

Melansir Nasdaq proyeksi dari Bloomberg tersebut berdasarkan perhitungan sejarah pergerakan bitcoin, yang dianalisis dengan beberapa faktor seperti likuiditas, volatilitas, serta jumlah bitcoin yang ditambang.

Analis dari Bloomberg juga mengatakan jumlah pelaku pasar yang ingin menjual bitcoin saat ini lebih rendah dari biasanya, banyak yang lebih memilih menyimpannya dalam waktu yang lama.

Maklum saja, penerimaan bitcoin kini semakin meluas. Semakin banyak investor institusional yang memasukkan bitcoin dalam porfolionya, kemudian investasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar semacam Tesla hingga Visa, serta bank investasi raksasa yang memberikan layanan Wealth Management mata uang kripto. Hal tersebut tentunya membuat investor ritel semakin nyaman mempertahankan kepemilikan bitcoinnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/roy)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular