Jakarta, CNBC Indonesia - Startup digital semakin menjamur. Mulai dari layanan makanan, ride hailing dan pembayaran, ada yang dapat bertahan tapi tak sedikit juga tumbang.
Nama-nama yang masih bertahan dan makin membesar adalah Grab, Gojek dan Shopee. Ketiganya tidak lagi berfokus pada satu layanan saja tapi juga memiliki layanan lain termasuk pembayaran.
Kabar terbaru menyebutkan Grab membeli saham perusahaan teknologi Indonesia dan konglomerat media, Emtek. Ini semakin meramaikan pertarungan antar layanan digital yang beroperasi di Asia Tenggara, bersama Gojek dan Shopee.
Jika kabar tersebut benar, ada kemungkinan dua layanan pembayaran digital Ovo dan Dana akan dipersatukan.
Lalu bagaimana dengan potensi lain bagi ketiga raksasa teknologi Asia Tenggara itu? Berikut fakta ketiga perusahaan digital tersebut, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Selasa (20/4/2021).
Gojek
Perusahaan Asal Indonesia ini bermula dari bisnis antar jemput atau ride hailing. Lalu berkembang dan sekarang terdapat sejumlah layanan termasuk pembayaran hingga pengantaran makanan.
Perusahaan bervaluasi US$10,5 miliar itu sekarang bukan hanya beroperasi di Indonesia namun sudah merambah ke Asia Tenggara.
Selain itu tahun 2020 lalu, Gojek diketahui memiliki 22% saham dari Bank Jago melalui Gopay. Nampaknya ini jadi potensi Gojek bergerak di bisnis finansial.
Terakhir, Gojek dikabarkan akan segera melakukan mega-merger dengan raksasa ecommerce Indonesia lain yakni Tokopedia. Jika hal tersebut terjadi, diperkirakan valuasinya mencapai US$35 miliar hingga US$40 miliar.
Berbasis di Singapura, raksasa ecommerce itu memiliki layanan Shopeepay, Shopeepay Later, dan Shopee Food. Valuasi perusahaannya mencapai US$120 miliar dan layanannya juga bisa diakses di Asia Tenggara.
Shopee juga merupakan bagian dari Sea Group. Perusahaan itu juga membawahi publishers game Garena.
Di bidang keuangan, Sea Group juga diketahui mencaplok Bank Kesejahteraan Ekonomi. Kabarnya juga melirik Bank Aladin Syariah.
Sea Group juga memiliki sokongan luar biasa dari perusahaan besar, salah satunya Tencent Holding LTD.
Sama seperti Gojek, Grab bermula dari layanan ride hailing dan berbasis di Singapura. Selain transportasi, perusahan bervaluasi US$16 miliar itu juga memiliki layanan pengantaran makanan, belanja, kesehatan hingga keuangan.
Di bidang keuangan, Grab diketahui memiliki saham 39,2% Ovo. Perusahaan itu juga dikabarkan mengincar Bank Capital untuk bisnis digital.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) baru saja mengkonfirmasi H Holdings Inc baru saja membeli 4,6% saham perusahaan. Di belakang perusahaan ini ada Grab Holdings.
Dalam keterbukaan informasi perusahaan, Titi Maria Rusli, Sekretaris Perusahaan Emtek, mengatakan latar belakang masuknya Grab ke perusahaan lantaran Emtek dan Grab banyak berinvestasi dalam pengembangan ekosistem digital di Indonesia.
Kerja sama ini bisa membuka peluang kerja sama Grab dengan Emtek dalam bidang kesehatan. Pasalnya, Emtek telah mengakuisisi saham pengendali di PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), pengelola Omni Hospitals.
Selain itu, suntikan modal ini juga bisa membuka jalan kerja sama dalam bidang e-commerce. Maklum Emtek memiliki saham Bukalapak dan Hijup. Ada juga kerja sama dalam bidang uang elektronik dengan DANA dan Doku.