Tegas! Vaksin Nusantara Terawan Bukan Program TNI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
19 April 2021 11:15
Infografis, Kontroversi Vaksin Nusantara
Foto: Ilustrasi Vaksin Nusantara (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) angka bicara soal vaksin Nusantara yang jadi polemik. Mabes TNI menyebut vaksin Covid-19 yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini bukanlah program TNI.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) Mayjen Achmad Riad dalam konferensi pers, seperti dikutip CNBC Indonesia dari CNN Indonesia, Senin (19/4/2021).

"Bahwa program vaksin Nusantara bukan program TNI," ujar Mayjen Achmad Riad.

Mayjen Ahmad Riad menambahkan TNI akan selalu mendukung inovasi asal selalu memenuhi kriteria Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM). Hal ini penting dalam pengurusan perizinan kerja sama TNI dengan berbagai pihak.

"Penggunaan peneliti, tenaga ahli, dan lain-lain akan diatur metode kerja samanya tanpa mengganggu tugas pokok kedinasan," ungkap Mayjen Achmad Riad.

Vaksin Nusantara menjadi kontroversi. Pasalnya, BPOM belum memberikan izin melanjutkan uji klinis tahap II. Alasannya, uji klinis tahap awal vaksin ini banyak mengabaikan sejumlah kriteria.

Dia mengatakan banyak sekali tahapan yang diabaikan dalam pelaksanaan uji klinik fase I. Misalnya corretion action harusnya sudah diberikan namun dikatakan Penny selalu diabaikan.

Selain itu juga ada tahapan mulai dari good critical trial, good manufacturing belum terpenuhi. Bahkan pada proof of concept dan efektivitas terkait kemampuan meningkatkan antibodi belum meyakinkan.

Kesterilan juga harus terjamin, namun menurut Penny dalam data penelitian ini tidak menunjukkan demikian. Semua itu sudah dikomunikasikan juga pada tim peneliti vaksin berbasis sel dendritik itu.

"Tapi silahkan kami tidak menghentikan silahkan diperbaiki proof of concept, data-data yang dibutuhkan untuk pembuktian kesahihan validitas tahap I clinical trial. Barulah semua ini baru diputuskan mungkin melangkah ke selanjutnya," jelasnya.

Penny mengaku sudah melakukan komunikasi. Tapi perbaikan yang diminta belum diterima hingga sekarang oleh pihaknya.

Meski tak mendapat restu BPOM, uji coba vaksin Nusantara tetap dilakukan. Beberapa tokoh publik seperti Aburizal Bakrie hingga mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo ikut jadi relawan vaksin ini.

Pelaksanaan penyuntikan dilakukan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, yang berada di bawah naungan institusi pertahanan negara.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article BPOM Bicara Soal Vaksin Nusantara Terawan, Apa Katanya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular