Sertifikat Vaksin Belum Jadi Syarat Perjalanan, Ini Alasannya

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
14 April 2021 15:17
Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 (Youtube BNPB)
Foto: Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 (Youtube BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan penggunaan sertifikat vaksin sebagai syarat perjalanan masih harus dikaji lebih lanjut. Untuk itu hingga kini pemerintah belum menjadikan sertifikat vaksin sebagai sarana perjalanan.

"Perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang efektivitas vaksin dalam menciptakan kekebalan pada individu yang telah menerima vaksin Covid-19. Jika tidak ada hasil studi yang valid, maka tidak ada jaminan kekebalan," kata Wiku, Selasa (14/4/2021).

Dia mengungkapkan hingga saat ini hampi2 2,5 miliar penduduk dunia belum mendapatkan akses vaksin. Dengan begitu, diperlukan perlindungan yang efektif dan menyeluruh bagi masyarakat bukan hanya di satu wilayah tertentu, terutama karena tingginya mobilitas masyarakat.

"Meskipun sudah ada proses penyaringan yang ketat. Peluang transmisi virus Covid-19 masih ada. Oleh karena itu, saya setuju bahwa vaksin bukanlah peluru perak (senjata paling ampuh lawan Covid-19)," kata dia.

Wiku menegaskan harus ada beberapa upaya penanggulangan yang membutuhkan partisipasi masyarakat, seperti penerapan protokol kesehatan (menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) dan penguatan 3T (tes-lacak-isolasi).

Selain itu, pemerintah Indonesia berupaya untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 dan mengurangi ketergantungan terhadap kebutuhan vaksin dari luar negeri. Saat ini pemerintah tengah mendorong produksi vaksin dalam negeri.

Wiku menambahkan hal ini perlu dilakukan jika berkaca dari embargo yang dilakukan India terhadap vaksin karena kasus Covid-19 melonjak. Dan PT Bio Farma akan terus meningkatkan kapasitas produksi vaksin Sinovac mencapai 25 juta dosis.

"Dengan ditingkatkannya kapasitas produksi vaksin ini, kebutuhan vaksin dalam negeri akan tercapai," katanya.

Pemerintah juga terus mengakselerasi pengembangan vaksin dalam negeri. Secara bersamaan, pemerintah juga terus mendiseminasikan informasi kepada masyarakat, tentang pentingnya vaksin untuk melindungi masyarakat dari terpapar. Dan sejauh ini pemerintah sudah 13,6 juta vaksin kepada masyarakat Indonesia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sertifikat Vaksin Tak Jadi Syarat Perjalanan, Ini Kata Sandi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular