
Ngeri! Harga Bitcoin Diramal ke Rp 5,8 Miliar di Akhir Tahun

Jika ada prediksi harga akan meroket, tentunya ada juga yang melihat risiko kemerosotan. CEO Kraken, Jesse Powell, memperingatkan kemungkinan terjadinya mata uang kripto akan mendapat "beberapa tindakan keras" yang bisa membuat harganya merosot.
Kraken merupakan bursa mata uang kripto terbesar ke-empat di dunia dilihat dari volume transaksi. Kraken sendiri sedang mempertimbangkan akan go public tahun depan, menyusul Coinbase.
Menurut Powell, pemerintah di berbagai negara kemungkinan akan mulai menekan penggunaan bitcoin dan mata uang kripto lainnya dalam waktu dekat.
Nama-nama besar di dunia finansial seperti Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, dan gubernur European Central Bank (ECB) Christine Lagarde, berulang kali menyatakan bahanyanya bitcoin. Mata uang kripto dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari US$ 1,1 triliun ini dikatakan kerap dijadikan sebagai alat pencucian uang, membiayai terorisme dan tindakan ilegal lainnya.
"Saya pikir akan ada tindakan keras," kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International Senin (12/4/2021).
Powell mengatakan ketidakpastian regulasi masih akan menghantui mata uang kripto. Regulasi anti pencucian uang yang sebelumnya diajukan pemerintah menunjukkan orang-orang yang bertransaksi mata uang kripto lebih dari US$ 3.000 diwajibkan menjalani pemeriksaan identitas.
"Sesuatu semacam itu akan memukul mata uang kripto dan menghilangkan fungsi awalnya, yakni membuat jasa finansial bisa diakses oleh siapa saja," kata Powell.
China yang juga tengah mengambil langkah serius dan jangka panjang terkait kripto. Hal sama juga dilakukan India yang membuat aturan ketat, melarang cryptocurrency dan menghukum siapa saja yang memegang dan memperdagangkannya.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Analisis Teknikal Tunjukkan Potensi Bitcoin ke US$ 90.000/BTC
(pap/pap)