Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi Anda yang ingin mendaftar Kartu Prakerja, ada kabar baik. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO) menyatakan pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 akan dilakukan apabila ada status kepesertaan yang dicabut.
PMO Kartu Prakerja diketahui telah mencabut 11.000 peserta dari program Kartu Prakerja gelombang 12. Saat ini PMO masih harus menunggu status kepesertaan hingga gelombang ke-16.
"Gelombang 17 akan dibuka bila ada kepesertaan dari gelombang 12-16 yang dicabut karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak mereka ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja," Head of Communications Manajemen Pelaksana Prakerja Louisa Tuhatu melalui pesan tertulisnya, dikutip Sabtu (10/4/2021).
Dia mengatakan, keberlanjutan program setelah kuota terpenuhi akan menunggu kepastian anggaran. Pasalnya total anggaran yang sudah definitif adalah sebesar Rp 10 triliun. Jumlah tersebut dialokasikan pada semester I tahun ini dengan 2,7 juta peserta.
Sementara anggaran total program Rp 20 triliun yang sebelumnya sempat disebutkan masih indikatif.
Kendati demikian tidak ada salahnya untuk mendaftarkan akun terlebih dahulu di situs resmi Prakerja di www.prakerja.go.id untuk bisa mendaftar di gelombang 17.
Adapun syarat pendaftaran untuk bisa menjadi peserta Kartu Prakerja yakni:
Adpaun untuk bisa mendaftar sebagai peserta Kartu Prakerja, maka terlebih dahulu harus mendaftarkan akun di www.prakerja.go.id.
Simak langkahnya berikut ini:
Setelah memiliki akun Prakerja, pemilik akun perlu melengkapi data diri. Berikut cara melengkapi data diri:
Setelah melengkapi data diri, pemilik akun akan diminta mengikuti tes awal berupa tes motivasi dan kemampuan dasar. Berikut hal-hal yang harus diketahui soal tes motivasi dan kemampuan dasar ini:
NEXT:Â Status 11.000 Peserta Prakerja Dicabut dan di-Blacklist
Sebelumnya, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO) mengumumkan telah mencabut 11.000 peserta dari program Kartu Prakerja gelombang 12.
"Karena mereka tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja," ujar Head of Communications Manajemen Pelaksana Prakerja Louisa Tuhatu melalui pesan singkatnya, Selasa lalu (6/4/2021).
Louisa menyayangkan banyaknya jumlah peserta yang dicabut dari program Kartu Prakerja tersebut. Pasalnya banyak orang yang ingin bergabung, tapi tidak mendapat kesempatan.
"Sementara mereka yang sudah terpilih malah menyia-nyiakan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi sekaligus memperoleh bantuan sosial," ujarnya lagi.
Adapun tenggat waktu untuk membeli pelatihan pertama bagi peserta gelombang 13 adalah hari Kamis, 8 April 2021, pukul 23.59 WIB.
Saat ini PMO Kartu Prakerja, kata Louisa masih memantau, dan ada sekitar 12 ribu orang dari gelombang 13 yang belum membeli pelatihan pertama. Louisa berharap para peserta di gelombang 13 tersebut bisa memanfaatkan waktu yang masih tersisa ini untuk segera membeli pelatihan di 7 platform digital.
Setiap peserta Prakerja akan mendapatkan manfaat sebesar Rp 3,55 juta. Sebesar Rp 1 juta diperuntukkan untuk membeli pelatihan online. Sisanya, 2,4 juta dalam bentuk insentif yang akan dibagikan masing-masing Rp 600 ribu selama empat bulan dan masing-masing Rp 50 ribu untuk tiga kali ikut survei.
Peserta Prakerja akan mendapatkan manfaat ini jika membeli pelatihan sebelum 30 hari setelah dinyatakan lolos sebagai peserta. Jika tidak maka manfaat tersebut hangus. Jika ada 11 ribu peserta yang dihapus kepesertaannya maka ada Rp 39,05 miliar dana akan dikembalikan ke kas negara.
Mereka yang dicabut kepesertaannya akan di-blacklist atau tak bisa lagi mengikuti program Prakerja hingga kapanpun.