Usai Twitter & Instagram Cs, LinkedIn Bikin Kloning Clubhouse

roy, CNBC Indonesia
31 March 2021 10:15
Tips Agar Profll LinkedIn Dilirik Perusahaan Impian
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Booming aplikasi chat audio Clubhouse telah memancing pemain lama untuk membuat aplikasi serupa. Setelah Xiaomi, Twitter, Instagram, Induk TikTok Bytedance, kini ada LinkedIn juga ingin membuat aplikasi serupa.

LinkedIn mengkonfirmasi pihaknya sedang menguji fitur audio sosial ini di aplikasinya yang memungkinkan kreator terhubung dengan komunitas mereka. LinkedIn akan membuat fitur ini berbeda dengan Clubhouse karena pengguna terhubung dengan identitas profesional pengguna bukan hanya profil sosial.

LinkedIn mengatakan pengembangan fitur serupa Clubhouse ini muncul karena para anggota dan kreator menginginkan lebih banyak cara untuk berkomunikasi di platform.

"Kami melihat hampir 50% pertumbuhan percakapan di LinkedIn tercermin dalam cerita, pembagian video, dan posting di platform," ujar juru bicara LinkedIn Suzi Owens, dilansir dari Tech Crunch, Rabu (31/3/2021).

The icon for the social media app Clubhouse is seen on a smartphone screen in Beijing, Tuesday, Feb. 9, 2021. Chinese authorities are blocking access to Clubhouse, a social media app that allowed users in China to discuss sensitive topics with people abroad including Taiwan and treatment of the country’s Muslim minority. (AP Photo/Mark Schiefelbein)Foto: aplikasi Clubhouse (AP Photo/Mark Schiefelbein)

"Kami sedang melakukan beberapa pengujian awal untuk menciptakan pengalaman audi unik yang terkait dengan identitas profesional Anda. Kami sedang mencari cara untuk menghadirkan audio ke bagian lain LinkedIn seperti event dan grup, untuk memberikan member kami lebih banyak cara untuk terhubung dengan komunitas mereka."

LinkedIn percaya pengalaman audio yang dihubungkan dengan identitas profesional akan membuat pengguna nyaman berbicara, berkomentar, dan terlibat dengan konten.

"Prioritas kami adalah membangun komunitas terpercaya di mana orang-orang merasa aman dan produktif," kata Suzi Owens. "Anggota kami datang ke LinkedIn untuk melakukan percakapan yang saling menghormati dan konstruktif dan kami berfokus untuk memastikan mereka memiliki lingkungan yang aman untuk melakukan hal itu," katanya.

Bukan tanpa alasan LinkedIn bikin fitur serupa Clubhouse. Pada tahun 2020, sekitar 21 juta orang menghadiri event di LinkedIn, dan sesi. Tahun lalu sebanyak 740 juta anggota global LinkedIn membangun komunitas, melakukan percakapan, dan berbagi pengetahuan, dengan 4,8 miliar koneksi dibuat.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbongkar! Ini Aplikasi Paling Banyak Sedot Data Pengguna

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular