Pengguna Amazon, Netflix Hingga TikTok, Bayar Pajak 10% Yah!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
31 March 2021 07:35
Gedung Kementerian Keuangan Dirjen Pajak. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Gedung Kementerian Keuangan Dirjen Pajak. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan kembali menunjuk perusahaan digital lainnya sebagai pemungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ada empat perusahaan baru yang ditunjuk DJP dalam gelombang ini.

Keempat perusahaan tersebut adalah, Amazon.com.ca, Inc; Image Future Investment (HK) Limited; Dropbox International Unlimited Company; Freepik Company S.L. Keempatnya bergabung dengan Netflix, Facebook, Tiktok hingga Shopee CS yang terlebih dahulu ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN.

"Dengan penunjukan ini maka sejak 1 April 2021 para pelaku usaha tersebut akan mulai memungut PPN atas produk dan layanan digital yang mereka jual kepada konsumen di Indonesia," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor, Rabu (31/3/2021).

Adapun jumlah PPN yang harus dibayar pelanggan perusahaan tersebut adalah sebesar 10% dari harga sebelum pajak dan harus dicantumkan pada kwitansi atau invoice yang diterbitkan penjual sebagai bukti pungut PPN.

Sebelumnya, DJP telah menunjuk 53 perusahaan digital luar negeri yang beroperasi di Indonesia sebagai pemungut PPN. Maka dengan penambahan empat perusahaan baru ini, jumlah total pemungut PPN menjadi 57 badan usaha.

Khusus untuk marketplace yang merupakan Wajib Pajak dalam negeri yang ditunjuk sebagai pemungut, maka pemungutan PPN hanya dilakukan atas penjualan barang dan jasa digital oleh penjual luar negeri yang menjual melalui marketplace tersebut.

Berikut 57 perusahaan digital luar negeri yang menjadi pemungut PPN 10%:

1. Netflix International B.V.

2. Spotify AB

3. Google LLC

4. Google Ireland Limited

5. Google Asia Pacific Pte. Ltd.

6. Amazon Web Services, Inc.

7. Facebook Ireland Limited

8. Facebook Payments International Limited

9. Facebook Technologies International Limited

10. Amazon.com Services LLC

11. Alexa Internet

12. Audible Limited

13. Audible, Inc.

14. Apple Distribution International Limited

15. Tiktok Pte. Ltd.

16. The Walt Disney Company (Southeast Asia) Pte. Limited

17. PCCW Vuclip (Singapore) Pte. Ltd.

18. Skype Communications Sarl

19. Mojang AB

20. LinkedIn Singapore Pte. Ltd.

21. Microsoft Ireland Operations Limited

22. Twitter Asia Pacific Pte. Ltd.

23. Twitter International Company

24. Zoom Video Communications, Inc.

25. McAfee Ireland Ltd.

26. PT Jingdong Indonesia Pertama

27. PT Shopee International Indonesia

28. Novi Digital Entertainment Private Limited

29. Alibaba Cloud (Singapore) Private Limited

30. GitHub, Inc.

31. Microsoft Corporation

32. Microsoft Regional Sales Pte. Ltd.

33. UCWeb Singapore Pte. Ltd.

34. Coda Payments Pte. Ltd.

35. To The New Private Limited

36. Nexmo Inc

37. Cleverbridge AG Corporation

38. Hewlett-Packard Enterprise USA

39. Softlayer Dutch Holdings B.V.

40. PT Ecart Webportal Indonesia

41. PT Bukalapak.com

42. Valve Corporation

43. PT Tokopedia

44. PT Global Digital Niaga

45. beIN Sports Asia Pte Limited

46. Etsy Ireland Unlimited Company

47. Proxima Beta Pte. Ltd.

48. Tencent Mobility Limited

49. Tencent Mobile International Limited

50. Snap Group Limited

51. Netflix Pte. Ltd.

52. Nordvpn S.A.

53. eBay Marketplace GmbH

54. Amazon.com.ca, Inc

55. Image Future Investment (HK) Limited

56. Dropbox International Unlimited Company

57. Freepik Company S.L




(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Google, Shopee Hingga Netflix Sudah Setor Pajak Rp 1,8 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular