BPOM Bocorkan Kapan Kadaluarsa Vaksin AstraZeneca di RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 March 2021 07:05
Britain's Prime Minister Boris Johnson receives the first dose of the AstraZeneca vaccine administered by nurse and Clinical Pod Lead, Lily Harrington at St. Thomas' Hospital in London, Friday, March 19, 2021. Johnson is one of several politicians across Europe, including French Prime Minister Jean Castex, getting a shot of the AstraZeneca vaccine on Friday. (AP Photo/Frank Augstein, Pool)
Foto: AP/Frank Augstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 1,1 juta dosis Vaksin AstraZeneca yang ada di Indonesia memiliki kadaluarsa selama enam bulan. Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia, waktu tersebut berdasarkan data stabilitas produksi vaksin Covid-19.

Menurutnya produk vaksin Covid-19 memiliki data stabilitas yang berusia tiga bulan. Jadi Badan POM memberikan kadaluarsa dua kali dari usia data tersebut.

"Badan POM memberikan kadaluarsa selama enam bulan atau dua kali masa stabilitas," kata Lucia dikutip Kamis (25/3/2021).

Belum diketahui kapan vaksin AstraZeneca yang didatangkan ke Indonesia diproduksi. Kedatangan vaksinnya sendiri ke tanah air pada 8 Maret 2021 kemarin dengan jumlah 1,1 juta dosis, jika diproduksi pada awal Maret maka akan kadaluarsa pada November mendatang.

Sementara itu sebelum mendarat di Indonesia, vaksin AstraZeneca telah memiliki emergency use authorization dari Badan POM per 22 Februari 2021 lalu.

Efikasi vaksin AstraZeneca adalah 62,1% atau lebih besar dari ketentuan WHO mengenai efikasi vaksin yakni 50%. Kepala BPOM, Penny Lukito menyebutkan vaksin ini juga merangsang pembentukan antibodi bagi penerima.

"Vaksin AstraZeneca merangsang pembentukan antibodi pada orang dewasa berusia 18 tahun hingga 60 tahun, meningkat 32 kali. Pada lansia meningkat 21 kali," ungkapnya.

Sementara itu Lucia menuturkan vaksin diterima di Indonesia memiliki jaminan mutu sesuai dengan persyaratan. Badan POM, Kementerian Kesehatan serta Komnas KIPI juga memantau keamanan vaksin.

Para otoritas kesehatan itu juga melakukan tindak lanjut bila ada kejadian pasca imunisasi serta melakukan pengawasan distribusi vaksin.

Distribusi penting dilakukan disebabkan karena produk vaksin menggunakan cold chain dengan suhu penyimpanan yang dijaga 2-8 derajat celcius.

"Mengawal distribusi keluar dari industri farmasi hingga masyarakat, penting karena produk cold chain suhu penyimpanan dijaga 2-8 derajat celcius," ujar dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemanjuran Vaksin Covid Diragukan, AstraZeneca Lakukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular