
Simak Sederet Fakta Vaksin AstraZeneca di Indonesia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat-obatan (BPOM) mengizinkan distribusi vaksin AstraZeneca. Setelah sebelumnya dihentikan terlebih dahulu, karena menunggu hasil penelitian atas kasus pembekuan darah pada lansia yang disuntik vaksin itu.
Kepala BPOM, Penny Lukito, mengatakan vaksin asal Inggris itu dibuat di Korea Selatan dan telah dinyatakan aman dan bisa segera digunakan.
"Sudah selesai. Kemarin sudah dirilis bahwa sudah bisa digunakan. Tentunya dengan kehati-hatian, karena kemarin ada indikasi beberapa. Ada kausalnya dari vaksin AstraZeneca tersebut," ujar Penny saat ditemui di Jakarta,dikutip Selasa (23/3/2021).
Berikut sejumlah fakta vaksin AstraZeneca di Indonesia seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Pasokan Vaksin AstraZeneca
Awal bulan ini sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca sudah tiba di Indonesia. Ini merupakan sumbangan gratis dari COVAX, inisiatif pengadaan vaksin Covid-19 bagi negara miskin dan berkembang yang dipimpin oleh WHO.
Rencananya COVAX akan memberikan 11 juta dosis vaksin AstraZeneca buat Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri sudah memesan 100 juta dosis vaksin AstraZeneca langsung kepada perusahaan. Barangnya akan tiba.
2. Kehalalan Vaksin AstraZeneca
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, vaksin asal perusahaan Inggris AstraZeneca haram karena dalam tahapan proses produksinya memanfaatkan tripsin yang berasal dari babi. Namun karena kondisi darurat maka boleh digunakan.
Namun pernyataan ini dibantah oleh manajemen AstraZeneca. Mereka menyatakan vaksin mereka merupakan vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan.
3. Hasil Uji Klinis Vaksi AstraZeneca
Efikasi dari vaksin AstraZeneca pada laporan pengujian fase III di AS menghasilkan angka 79%. Hasil uji klinis ini denga melibatkan 32.449 relawan. Sementara BPOM pernah mengungkapkan vaksin ini efektif 62,1% lawan Covid-19.
4. Distribusi Vaksin AstraZeneca
PT Bio Farma telah mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke 6 provinsi. Provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 ribu vial, Bali dan NTT masing-masing sebanyak 5.000 ribu vial. Selanjutnya DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara masing-masing 5.000 vial.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemanjuran Vaksin Covid Diragukan, AstraZeneca Lakukan Ini