
Kabar Baik! Vaksin AstraZeneca Aman, Mau Uji Klinis Terakhir

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin virus corona, Oxford Astrazeneca yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Inggris AstraZeneca dan Universitas Oxford akan menjalani uji coba tahap akhir.
Melansir CNBC, ada beberapa laporan yang independen yang diterbitkan dalam jurnal medis tentanh hasil sementara dari vaksin tersebut. Studi yang dipublikasikan Selasa (8/12) di The Lancet, menegaskan kembali temuan uji coba untuk vaksin yang menunjukkan efektivitas rata-rata 70% dalam melindungi terhadap virus corona.
Hal ini juga mengonfirmasi temuan untuk regimen dosis yang digunakan dalam uji coba, efektivitas 62% untuk dua dosis penuh dan kemanjuran 90% untuk rejimen dosis setengah penuh.
Profesor vaksinasi Oxford yang memimpin proyek vaksin Sarah Gilbert mengatakan ini adalah hari yang sangat baik untuk Inggris. Serta mungkin hari terbaik yang dialami di tahun 2020.
"Tidak hanya hari ini kami melihat peluncuran pertama vaksinasi NHS melawan Covid-19, (tetapi) dari pihak kami, kami dapat menyajikan kepada Anda data kami dalam publikasi tinjauan sejawat lengkap dengan semua informasi yang diminta orang tentang kami," kata Sarah Gilbert.
"Dan kami sekarang melihat bahwa vaksin itu aman, sangat efektif dan kami juga tahu bahwa vaksin itu dapat diproduksi dalam jumlah besar dan dengan harga yang rendah," papar dia.
Vaksin itu diharapkan akan mendapat persetujuan peraturan dalam beberapa minggu mendatang.
Kelompok Usia Percobaan
Data uji coba yang berlangsung hingga 4 November dianalisis dari 23.745 peserta dewasa di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. Sekitar 82% dari peserta uji coba berusia 18 hingga 55 tahun.
Orang-orang berusia 56 tahun ke atas direkrut untuk ambil bagian nanti. Universitas Oxford mengatakan keefektifan vaksin pada kelompok usia yang lebih tua ini belum dapat dinilai tetapi akan dianalisis di masa depan setelah memperoleh lebih banyak data.
Kelompok usia yang diuji dalam uji coba telah menjadi perhatian kepala Operasi Kecepatan Warp Gedung Putih, Moncef Slaoui, dan lainnya di AS, yang telah menunjukkan bahwa tingkat efektivitas 90% hanya ditampilkan untuk kelompok berisiko lebih rendah, yang mana berjumlah 2.741 orang di bawah usia 55 tahun.
Studi Lancet mengatakan bahwa vaksin itu terbukti aman, dengan hanya tiga dari 23.745 peserta yang mengalami efek samping serius. Hal ini mungkin terkait dengan pemberian vaksin selama rata-rata 3,4 bulan.
Ketiganya telah pulih atau sedang dalam proses pemulihan dan terus menjadi bagian dari uji coba.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Fakta Vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang Uji Klinisnya Setop