3 Fakta Vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang Uji Klinisnya Setop

Roy Franedya, CNBC Indonesia
09 September 2020 10:50
(AP Photo/Kirsty Wigglesworth/FILE)
Foto: (AP Photo/Kirsty Wigglesworth/FILE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Uji klinis fase akhir vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca disetop sementara. Hal ini dilakukan karena vaksin ini memicu penyakit aneh pada satu orang relawan.

Juru bicara perusahaan mengatakan dihentikan sementara untuk tinjauan keamanan. Tidak disebutkan pasti efek samping yang dihasilkan oleh vaksin ini.


"Penghentian ini merupakan hal rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit potensial, yang tidak dapat dijelaskan (muncul) di salah satu uji coba," tulis STAT mengutip juru bicara AstraZeneca, Rabu (9/9/2020).



"Sementara ini sedang diselidiki, kami menjaga integritas pengujian," kata perusahaan lagi seraya menegaskan tengah bekerja cepat meminimalkan dampak uji coba.

Lantas seperti apa fakta soal vaksin ini? Simak fakta-fakta berikut ini:

1. Sudah Masuk Uji klinis fase 3

Vaksin buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford ini diberi nama AZD 1222 atau ChAdOxl nCoV-19. Vaksin ini sedang melakukan uji klinis fase tiga atau fase akhir di Inggris, Brasil dan Afrika dengan melibatkan 20.000 relawan. Vaksin ini juga diuji di AS dengan melibatkan 50.000 relawan.

2. Salah satu kandidat vaksin terkuat

Chief scientist World Health Organization (WHO) Soumya Swaminathan sempat. mengatakan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca merupakan salah satu kandidat terdepan dalam perlombaan penemuan vaksin. Pendiri Microsoft Bill Gates juga menjagokan vaksin ini sebagai senjata lawan corona di dunia.

3. Sudah dipesan negara maju

Karena dianggap salah satu kandidat terdepan dalam perlombaan vaksin beberapa negara maju telah memesan vaksin Astazeneca. Empat negara, yaitu Italia, Jerman, Belanda dan Perancis telah membayar uang muka US$843,2 juta untuk memesan 300 juta dosis vaksin.

Pada bulan Mei 2020, pemerintah AS juga memesan 300 juta dosis vaksin Astrazeneca dan menjanjikan dana sebesar US$1,2 miliar untuk mempercepat penemuan vaksin.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/miq) Next Article Catat! 26 Juta Lebih Vaksin Covid-19 di RI Sudah Kedaluwarsa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular