
Alert! Uji Vaksin Corona Ini Setop, Rugikan Kesehatan Relawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi vaksin corona yang dilakukan perusahaan AstraZeneca ke warga Amerika Serikat (AS) disetop. Sebelumnya, perusahaan itu bersama Universitas Oxford paling maju dalam pembuatan vaksin corona (Covid-19).
Hal ini terjadi setelah dugaan reaksi serius yang merugikan pada seorang relawan asal Inggris. Juru bicara perusahaan mengatakan dihentikan sementara untuk tinjauan keamanan.
Sayangnya reaksi apa yang didapat relawan tidak disebutkan pasti. Namun dikatakan sumber yang mengetahui masalah ini, relawan diharapkan segera pulih.
![]() A general view of AstraZeneca offices and the corporate logo in Cambridge, England, Saturday, July 18, 2020. An Oxford University vaccine progress paper is to be published the the Lancet on Monday. Human trials of a potential coronavirus vaccine being developed by scientists are reported to have shown promising results. Pharmaceutical company AstraZeneca reached an agreement with Europe's Inclusive Vaccines Alliance (IVA) to supply up to 400 million doses of the University of Oxford's COVID-19 vaccine – at no profit – with deliveries starting by the end of 2020. (AP Photo/Alastair Grant) |
"Penghentian ini merupakan hal rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit potensial, yang tidak dapat dijelaskan (muncul) di salah satu uji coba," tulis STAT mengutip juru bicara AstraZeneca, Rabu (9/9/2020).
"Sementara ini sedang diselidiki, kami menjaga integritas pengujian," kata perusahaan lagi seraya menegaskan tengah bekerja cepat meminimalkan dampak uji coba.
Penangguhan klinis seperti ini memang biasanya terjadi. Namun tidak jelas, hingga kapan hal itu dilakukan AstraZeneca.
Sumber STAT menyebut penghentian ini berdampak pada pengujian vaksin yang dilakukan produsen vaksin lain. Saat ini ada 9 kandidat vaksin yang tengah memasuki uji coba tahap tiga (akhir) ke manusia.
Sementara itu sumber lain menyebut peneliti kini tengah mencari kasus reaksi merugikan lain ke relawan penerima vaksin. Reaksi yang tergolong merugikan serius digambarkan pada sakit yang membutuhkan rawat inap, penyakit yang mengancam jiwa dan bahkan kematian.
Di AS uji coba akhir AstraZaneca ini berlangsung sejak akhir Agustus, di 62 lokasi. Sebelumnya 2/3 tes sudah dilakukan di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uji Vaksin Covid-19 ini Dihentikan, Apa yang Terjadi?
