Internasional

Terungkap Sakit Serius Relawan Buat Uji Vaksin Covid Setop

sef, CNBC Indonesia
10 September 2020 07:00
A general view of AstraZeneca offices and the corporate logo in Cambridge, England, Saturday, July 18, 2020. An Oxford University vaccine progress paper is to be published the the Lancet on Monday. Human trials of a potential coronavirus vaccine being developed by scientists are reported to have shown promising results. Pharmaceutical company AstraZeneca reached an agreement with Europe's Inclusive Vaccines Alliance (IVA) to supply up to 400 million doses of the University of Oxford's COVID-19 vaccine – at no profit – with deliveries starting by the end of 2020. (AP Photo/Alastair Grant)
Foto: AP/Alastair Grant

Jakarta, CNBC Indonesia - Uji coba terhadapĀ vaksin Covid-19 fase ketiga dihentikan oleh perusahaan AstraZeneca secara global. Padahal calon vaksin yang mereka kembangkan dengan Universitas Oxford itu bisa disebut yang terdepan dibanding yang lain.

Dalam laporan STAT News, terungkap bahwa ada efek samping yang didapat relawan. Yakni gejala neurologis yang konsisten dengan gangguan inflamasi tulang belakang yang langka namun serius.



"Disebut juga transversal myelitis (mielitis transversa)," kata Kepala Eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot, dalam sebuah konferensi dengan investor Rabu (9/9/2020), dikutip Kamis (10/9/2020).

Namun ia mengatakan diagnosa tersebut belum terkonfirmasi. Saat ini sang relawan yang diidentifikasikan sebagai seorang wanita dari Inggris dirawat di sebuah rumah sakit.

CEO AstraZeneca Pascal Soriot/doc.AstraZenecaFoto: CEO AstraZeneca Pascal Soriot/doc.AstraZeneca
CEO AstraZeneca Pascal Soriot/doc.AstraZeneca



Ia memastikan kondisi relawan sudah membalik. "Akan keluar dari rumah sakit paling cepat Rabu (waktu setempat)," tegasnya.



Sebenarnya, uji klinis juga sempat dihentikan Juli. Seorang peserta juga mengalami neurologis.

Tapi setelah pemeriksaan lebih lanjut, peserta itu memang telah didiagnosis dengan multiple sclerosis, yang dianggap tidak terkait dengan pengobatan vaksin. Namun sayangnya juru bicara perusahaan, kata STAT menolak memberi komentar.

Neurologi adalah kelainan sistem saraf. Transversal myelitis adalah peradangan pada satu bagian saraf tulang belakang dengan sejumlah kondisi menyertai seperti rasa nyeri, kebas atau mati rasa, tungkai atau lengan terasa lemah, serta gangguan buang air kecil dan buang air besar.

Sebelumnya, pengumuman penghentian sementara uji terakhir vaksin dilakukan sehari sebelumnya oleh perusahaan. Penangguhan klinis seperti ini memang biasanya terjadi namun tidak jelas hingga kapan hal itu dilakukan AstraZeneca.

"Penghentian ini merupakan hal rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit potensial, yang tidak dapat dijelaskan (muncul) di salah satu uji coba," tulis STAT mengutip juru bicara AstraZeneca.

"Sementara ini sedang diselidiki, kami menjaga integritas pengujian," kata perusahaan lagi seraya menegaskan tengah bekerja cepat meminimalkan dampak uji coba.

Di AS uji coba akhir AstraZaneca ini berlangsung sejak akhir Agustus, di 62 lokasi. Sebelumnya 2/3 tes sudah dilakukan di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apakah Ini Pertanda Baik? Vaksin Moderna Sukses Uji ke Monyet

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular