Riset Vaksin Nusantara Terawan Dihentikan? Ini Kata Kemenkes

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
22 March 2021 17:15
Infografis: 107 Juta Warga +62 Bakal Disuntik Vaksin Covid & Rinciannya
Foto: Ilustrasi Terawan Agus Putranto (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara VaksinasiĀ Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia mengonfirmasi kebenaran surat permohonan izin menghentikan sementara penelitian Vaksin Nusantara yang dilayangkan Direktur Utama RS Dr Kariadi Semarang. Surat itu ditujukan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Iya betul ada surat penundaan sementara karena ada syarat yang harus dilengkapi untuk pelaksanaan uji fase kedua," kata Nadia kepada detik.com, Senin (22/3/2021).



Beberapa waktu belakangan di media sosial beredar warta kalau riset Vaksin Nusantara yang digagas eks Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto disetop.

Kabar itu bermula dari viralnya kutipan surat dari Dirut RS Dr Kariadi Semarang yang menjadi site research vaksin berbasis sel dendritik itu Menkes. Surat tersebut berisi permohonan izin menghentikan sementara penelitian karena ada kelengkapan yang harus dipenuhi.

Penggalan surat tersebut diunggah juga oleh pakar epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono di akun media sosial Twitter.



Kepala BPOM Penny K Lukito saat ditemui di Jakarta, Senin (22/3/2021) menegaskan riset obat maupun vaksin harus memenuhi standar-standar yang berlaku. Tidak terkecuali pada riset vaksin Nusantara.

"Uji klinis kan melibatkan manusia. Jadi ada aspek etika di mana kita tidak boleh mencelakai, bahkan menyakiti atau membuat kematian. Sangat ketat," kata Penny seperti dilansir detik.com.

Ia menegaskan, evaluasi oleh BPOM melibatkan banyak ahli dari berbagai profesi, termasuk dari bidang epidemiologi dan farmasi klinis. Bentuk pendampingan yang dilakukan mencakup audit hingga review uji klinis.

"Badan POM tidak pernah menghentikan (riset Vaksin Nusantara)," tegas Penny.

Berita selengkapnya >>> Klik di sini


(miq/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Nusantara Terawan tidak Cocok untuk Vaksinasi Massal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular