
Wah! Awal Kehidupan Bumi Berawal dari Sambaran Petir

Jakarta, CNBC Indonesia - Sambaran petir ditemukan membantu membangun kehidupan awal di Bumi. Menurut penelitian, ini berkaitan dengan salah satu bahan utama untuk kehidupan yakni fosfor.
Jutaan sambar petir yang berusia 4 miliar tahun lalu diperkirakan membuka jalan fosfor untuk kehidupan Bumi. Penulis studi dan mahasiswa pasca sarjana Departemen Ilmu Bumi & Planet Universitas Yale, Benjamin Hess mengatakan fosfor di awal kehidupan Bumi berada di dalam mineral dan tidak dapat larut.
"Artinya tidak dapat digunakan untuk biomolekul untuk kebutuhan kehidupan. Sambaran petir memberikan mekanisme untuk membuat fosfor dalam bentuk yang lebih penting untuk membuat senyawa kehidupan," kata dia, dikutip CNN, Jumat (19/3/2021).
Sebelumnya diperkirakan meteorit mengirimkan unsur-unsur kehidupan di Bumi. Benda langit itu mengandung schreibersite, mineral fosfor yang bisa larut dalam air.
Nah, jika meteorit datang dan menabrak dalam jumlah yang cukup, schreibersite dapat memberikan jumlah fosfor yang tepat.
Namun kehidupan di Bumi dimulai antara 3,5 hingga 4,5 miliar tahun lalu, saat itu hanya sedikit meteorit yang 'mampir' ke Bumi. Schreibersite memiliki sumber lain fulgurite atau yang membentuk Sambaran petir pada tanah.
Fulgurite dikatakan mengandung fosfor yang dilepaskan pada permukaan batu. "Mekanisme petir tidak selalu berkurang seiring waktu seperti diterima secara umum," kata dia.
Hari ini, di Bumi terjadi 560 juta kilatan petir per tahunnya. Sementara jumlah lebih banyak terjadi pada awal kehidupan Bumi yakni satu hingga lima miliar tiap tahunnya.
Sedangkan meteorit yang ditemukan di Inggris kemungkinan mengandung bahan kehidupan lebih dari satu miliar tahun. Dengan begitu bisa menyebabkan satu triliun sambaran petir serta banyaknya fosfor.
Petir lebih banyak terjadi pada awal kehidupan Bumi sebab banyaknya karbondioksida di atmosfer. Menurut Hess, karbondioksida memiliki kontribusi untuk suhu global dan jika terjadi secara tinggi dapat menyebabkan bada lebih sering dan intens.
Selain itu para peneliti juga tertarik dengan petir karena ada kemungkinan terkait penciptaan gas seperti nitrogen oksida. Gas tersebut juga punya peran dalam awal mula kehidupan.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penemuan Baru Planet 'Pembunuh', Nasib Bumi Gimana?
