Sembuh dari Covid-19 Apakah Bisakah Kena Lagi?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 March 2021 14:15
A cat crosses an empty street at a village that was placed under lockdown due to the number of COVID-19 cases among residents in Manila, Philippines on Thursday, March 11, 2021. The Philippine capital placed two villages and two hotels on lockdown Thursday and police have renewed warnings against kissing and other
Foto: AP/Aaron Favila

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebanyakan orang yang sembuh dari Covid-19 memiliki perlindungan selama enam bulan tak terinfeksi lagi, tetapi pasien lansia lebih rentan terhadap infeksi ulang. Hal ini kesimpulan penelitian peer-review yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.

Studi skala besar pertama tentang tingkat infeksi ulang virus Covid-19 dilakukan di Denmark pada tahun 2020 dengan temuan hanya sebagian kecil orang (0,65%) yang terinfeksi ulang.

80% mereka yang berusia di bawah 65 tahun yang sembuh dari Covid memiliki perlindungan terhadap infeksi ulang. Namun bagi lansia hanya 47% yang memiliki perlindungan. Artinya mereka lebih mungkin untuk tertular Covid-19 lagi.

Para peneliti dari Staten Serum Institut dan Universitas Kopenhagen di Denmark, dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa di Swedia tidak menemukan bukti bahwa perlindungan terhadap infeksi ulang menurun di periode tindak lanjut enam bulan.

"Analisis tersebut menunjukkan bahwa orang yang terkena virus harus tetap divaksinasi, karena perlindungan alami - terutama di antara orang tua - tidak dapat diandalkan," kata The Lancet, seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (18/3/2021).

Meskipun ada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kekebalan terhadap Covid-19, setelah infeksi sebelumnya, dapat bertahan setidaknya enam bulan, penelitian terbaru ini memberikan indikasi yang lebih baik tentang tingkat perlindungan, dan perbedaannya di antara kelompok usia.

Mengomentari penelitian tersebut, Dr. Steen Ethelberg dari Statens Serum Institut di Denmark, mengatakan penelitian tersebut mendukung temuan sebelumnya seputar tingkat infeksi ulang.

"Penelitian kami mengkonfirmasi apa yang tampaknya disarankan oleh sejumlah orang lain: infeksi ulang dengan Covid-19 jarang terjadi pada orang yang lebih muda dan sehat, tetapi orang tua berisiko lebih besar untuk tertular lagi. Karena orang lanjut usia juga lebih mungkin mengalami gejala penyakit parah, dan meninggal, temuan kami menjelaskan betapa pentingnya menerapkan kebijakan untuk melindungi orang tua selama pandemi."

Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti yang menganalisis data yang dikumpulkan sebagai bagian dari strategi pengujian virus Covid-19 Denmark, di mana lebih dari dua pertiga populasi (69%, sekitar 4 juta orang) diuji pada tahun 2020.

Para peneliti mengungkapkan mereka jangka waktu penelitian tidak mencakup kemungkinan infeksi ulang dari varian baru corona yang muncul akhir tahun lalu sehingga dibutuhkan penelitian lanjutan.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! WHO Ingatkan akan Ancaman Infeksi Ulang Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular