Bos Sinovac Ungkap Keampuhan Vaksinnya Lawan Covid-19

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
17 March 2021 19:21
Sejumlah tenaga medis mengikuti proses vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan, Kamis, 4 Februari 2021. Ribuan tenaga kesehatan akan menerima vaksinasi covid-19 tahap pertama di Istora Senayan, Jakarta. Vaksinasi massal ini digelar mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Vaksinasi dilakukan secara teratur dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta terpilih yang telah mendapatkan email konfirmasi, nantinya akan diberitahukan tempat dan jam kehadiran. Vaksinasi massal ini diperuntukan bagi tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin. Dalam vaksinasi massal ini, Pemprov menargetkan untuk menyuntik 6.000 tenaga kesehatan. Vaksinasi ini untuk penyuntikan dosis pertama Sinovac. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah tenaga medis mengikuti proses vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Kamis, 4 Februari 2021. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah menjalankan program penyuntikkan vaksin Covid-19 bagi warga Indonesia. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac bernama CoronaVac. Seberapa ampuh vaksin ini?

Dalam wawancaranya bersama Global Times, CEO Sinovac, Yin Weidong mengklaim vaksin Sinovac akan memberikan 80-90 persen dalam dua bulan setelah dua suntikan diberikan. Namun menurutnya antibodi penerima vaksin terus menurun.

Dia menambahkan pihaknya sedang melakukan penelitian untuk memberikan suntikan vaksin ketiga kalinya. Riset itu bertujuan melihat apakah perlindungan menjadi lebih tinggi lagi.

"Kami sekarang menganalisa data tingkat perlindungan setelah enam bulan termasuk melakukan eksperimen dalam memberikan suntikan ketiga pada penerima untuk melihat apakah ada peningkatan proteksi lebih tinggi. Beberapa hasilnya diharapkan akan segera keluar," ungkap seperti dikutip Rabu (17/3/2021).

Yin Weidong menambahkan vaksin Sinovac pun masih efektif melawan Covid-19 dan mutasi lain. Namun sebagai langkah antisipasi Sinovac sama dengan para ilmuwan dan lembaga nasional di China untuk melacak setiap perubahan. Termasuk juga melakukan diskusi terkait pengobatan potensial.

"Salah saru prasyarat mendesain ulang adalah strain yang bermutasi menjadi dominan. Vaksin yang kami gunakan sekarang masih efektif melawan Covid-19 dan mutasi lain dari virus corona. Hanya beberapa negara yang mengalami endemik strain virus yang bermutasi. Bagi sebagian negara lain, upaya vaksinasi massal dan cepat merupakan kuncinya," kata Yin Weidong.

Menurutnya kalibrasi ulang vaksin membutuhkan rekayasa ulang mutasi strain. Selain itu juga diperlukan penilaian kembali pada standar dan Kebijakan regulasi untuk vaksin baru tersebut.

"Jika derajat variasinya tidak besar, mungkin tidak perlu penyesuaian: Jika derajat variasi serius, penyesuaian butuh kerja sama dengan berbagai pihak," kata dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Misteri Uji Klinis Fase III & Alasan RI Harus Pakai CoronaVac

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular