Tim Vaksin Nusantara: Kalau Tak Bermanfaat Legowo Disetop

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Peneliti proyek penelitian Vaksin Nusantara, yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, tak keberatan jika proyek tersebut tak bisa melanjutkan uji klinis tahap kedua. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR menuai sejumlah komentar.

Menanggapi beberapa catatan dari BPOM dalam diskusi bersama Komisi IX DPR, peneliti utama vaksin Nusantara Djoko Wibisono mengaku tak masalah jika akhirnya vaksin Nusantara tak bisa melanjutkan uji klinis vaksin ke tahap kedua.

"Jadi kami sekarang hanya menunggu PPUK uji klinis fase II. Kalau itu bermanfaat kami lanjutkan, tapi kalau itu tidak bermanfaat, kami peneliti tidak ada pretensi apa-apa. Kami jujur, kalau tidak bermanfaat ya disetop kami legowo," jelas Djoko dalam rapat bersama Komisi IX DPR Rabu (10/3/2021).

Baca: Alot Banget! Ini Hasil Rapat 11 Jam DPR & BPOM soal Vaksin RI

Pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sempat dituding tak adil karena dinilai komisi IX DPR tak memberikan kesempatan bagi pengembangan vaksin Nusantara. Namun, Kepala BPOM Penny K Lukitomenegaskan, tak ada kepentingan apapun dalam hal tersebut.

"BPOM akan transparan, kami tidak memiliki kepentingan untuk menutupi apapun. Tapi ini merupakan sebuah proses yang berbasis scientific," tegas Penny.

BPOM sudah mengkaji hasil uji vaksin di tahap pertama tak langsung memberikan izin ke fase kedua lantaran penelitian dinilai tak sesuai kaidah klinis pembuatan vaksin.

"Pemenuhan kaidah good clinical practice juga tidak dilaksanakan dalam penelitian ini," kata Penny.

Meski begitu, Penny menyebut akan ada pembahasan lebih lanjut di 16 Maret mendatang. Direncanakan, akan ada hearing bersama para pihak peneliti untuk beberapa catatan dalam uji klinis tahap pertama vaksin Nusantara.

Baca: Mengejutkan! Menristek Baru Tahu Vaksin Terawan Pekan Lalu

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 107 Juta Warga +62 Bakal Disuntik Vaksin Covid & Rinciannya