Target Bos Eijkman: Vaksin Merah Putih Dapat EUA Juni 2022

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
10 March 2021 11:59
Direktur LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio (Foto: Citra Nur Hasanah/20detik)
Foto: Direktur LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio (Foto: Citra Nur Hasanah/20detik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menargetkan vaksin Covid-19 Merah Putih dapat memperoleh emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Juni 2022.

Target itu dipaparkan oleh Amin dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (10/3/2021).

Sebagai catatan, LBM Eijkman merupakan salah satu inisiator vaksin Covid-19 Merah Putih. Inisiator-inisiator lainnya antara lain LIPI, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Padjajaran.

Menurut Amin, Eijkman melakukan diskusi dengan PT Bio Farma (Persero) untuk menentukan lini masa pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih. Utamanya yang menggunakan sistem ekspresi ragi.

"Secara timeline Biofarma akan memulai proses di bulan Juni dengan melakukan optimasi. Mereka awalnya mengusulkan 6 bulan. Kemudian pada akhir proses itu dimulai pengembangan seed GMP (good manufacturing process) dan setelah itu baru dilakukan uji praklinik sampai dengan Februari 2022," ujarnya.

"Demikian prosesnya terus sampai uji klinis I, II, dan III yang dimulai bulan Maret 2022 dan diharapkan akan selesai atau mendapatkan EUA itu pada bulan November 2022," lanjutnya.

Lini masa Vaksin Merah PutihFoto: Lini masa pengembangan Vaksin Merah Putih (Tangkapan Layar Youtube Komisi IX DPR RI)



Dari lini masa yang diusulkan Bio Farma, Eijkman melakukan penyesuaian. Optimasi tetap dilakukan Juni, tetapi beberapa proses diperpendek.

"Dan bisa diharapkan pertengahan tahun 2022 itu sudah bisa menyelesaikan uji klinis I, II, dan III sehingga EUA diperoleh di akhir Juni 2022. Jadi ada penghematan 3-4 bulan," kata Amin.

Selain dengan sistem ekspresi ragi, dia bilang kalau Eijkman juga mengembangkan bibit vaksin Covid-19 Merah Putih dengan sistem ekspresi mamalia. Namun, ada kendala dari sisi Bio Farma.

"Pihak Bio Farma menyatakan sedang mempersiapkan fasilitas untuk melanjutkan proses itu, dan proses itu baru selesai Desember 2021 sehingga prosesnya agak terhambat. Oleh karena itu memfokuskan pada bibit vaksin yang menggunakan ragi dan itu bisa langsung diproses," ujar Amin.


(miq/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dipakai 2022, Ini Tahapan Pengembangan Vaksin Merah Putih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular