Kasus Phising Email yang Serang Indonesia Makin Merajalela

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) mencatat jumlah kasus peretasan di Indonesia selama tahun 2020 cukup besar. Sebab, selama pandemi Covid-19 jumlah pengguna internet pun semakin banyak.
Dari laporan Pusopskamsinas yang dikutip Sabtu (6/3/2021) menjelaskan, kasus peretasan yang cukup banyak dilakukan melalui email phising.
"Pusopskamsinas pada tahun 2020 mendeteksi terjadinya email phishing sebanyak 2549 kasus," tulis laporan tersebut.
Peningkatan email phising ini terbanyak terjadi pada kuartal II tahun lalu yakni bulan Maret-Mei 2020. Adapun jumlah kasus ini terjadi paling banyak pada saat jam kerja.
"Sebanyak 55,53% email phising dikirim pada jam kerja (09.00 - 17.00) dan 44,37% dikirim di luar jam kerja," kata dia.
Adapun email phishing merupakah salah satu teknik dari Social Engineering yang banyak digunakan oleh para peretas untuk mengelabui korban. Peretas mengirimkan sebuah email dengan judul yang menarik untuk dibuka oleh korban, biasanya berkaitan dengan finansial ataupun periklanan (hadiah, voucher, diskon, dll).
Email biasanya berisi file sisipan (attachment) atau link yang mengarahkan pada diunduhnya program berbahaya. Program ini dapat secara otomatis bekerja di komputer korban dan mencuri kredensial, password, akun, informasi kartu kredit, dan lainnya.
Phishing menjadi pilihan yang populer di kalangan para peretas karena murah, dan kemudahan serta efektifitasnya cukup tinggi. Meskipun banyak organisasi yang telah menerapkan sistem keamanan untuk memblokir serangan phishing, namun penyerang juga semakin memiliki peralatan phishing yang lebih canggih.
[Gambas:Video CNBC]
Awas! Microsoft Bongkar Aksi Peretasan Hacker yang Meresahkan
(dru)