
Nah Lho! Cek Buruan, Ada 3 Miliar Email & Password Bocor

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kabar tidak baik bagi para pengguna internet. Sebanyak 3,2 miliar email dan password dikabarkan bocor di dunia maya. Kalian disarankan untuk mengecek segera apakah terdampak atau tidak.
Ini merupakan temuan dari Cyber News. Dalam laporannya kebocoran data ini disebut sebagai Compilation of Many Breanches (COMB) atau kompilasi banyak pelanggaran karena berisi lebih dari du kali lipat jumlah pasangan email dan password unik dibandingkan kompilasi pelanggaran di 2017 sebesar 1,4 miliar kredential bocor di internet.
Basis data yang bocor menyertakan skrip bernama count_total.sh, seperti halnya kompilasi pelanggaran di 2017. Pelanggaran ini juga menyertakan dua skrip lain: query.sh, untuk menanyakan email dan sorter.sh untuk menyortir data, seperti dikutip Selasa (9/2/2021).
CyberNews melaporkan Usai menjalankan skrip count_total.sh, COMB berisi lebih dari 3,27 miliar pasang email dan password. CyberNews menduga kebocoran data besar ini bukan pelanggaran baru, melainkan kompilasi terbesar dari beberapa pelanggaran.
Belum diketahui database mana yang bocor dan dimasukkan ke dalam COMB namun kebocoran ini diduga dari domain di seluruh dunia. Data ini bisa digunakan untuk melakukan aksi kejahatan siber seperti peretasan, pengambilalihan akun hingga penipuan.
Cara Cek Email atau Terdampak atau Tidak?
Kebocoran data ini berbahaya karena bila jatuh ke tangan aktor jahat bisa digunakan untuk mengirimkan pesan phising untuk membobol dan mengambilalih email yang akan digunakan untuk mendukung aksi kejahatannya.
Cyber News mengungkapkan telah menambahkan data yang terekspos ini ke database yang bisa kalian akses di laman Personal Leak Checker. Caranya dengan memasukkan alamat email ke kolom 'enter your e-mail' kemudian klik kolom berwarna hijau bertuliskan 'check now'.
Agar tak jadi korban peretasan di masa depan dari kebocoran di COMB, CyberNews merekomendasikan agar pengguna menggunakan password yang unik, mengaktifkan otentikasi multi-faktor dan menggunakan pengelola password untuk lebih melindungi akun online mereka.
(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Ini 10 Password Buruk Paling Mudah Ditebak Hacker