Catat! Kartu Prakerja Bagi Semua Orang Bukan Hanya Penganggur

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 February 2021 17:57
Direktur Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Program Kartu Prakerja bukan hanya bagi masyarakat yang menganggur saja. Namun dijelaskan oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Prakerja, Denni Puspa Purbasari jika program itu untuk semua orang.

"Kartu Prakerja untuk semua orang bukan hanya untuk yang menganggur," kata Denni dalam Bincang Sore Kartu Prakerja, Jumat (26/2/2021).

Dalam sasarannya pada angkatan kerja dibagi menjadi dua yakni mereka yang bekerja dan menganggur. Menurut data 2019, yang bekerja berjumlah 12,35 juta orang dengan pengangguran 7 juta.

Dari seluruh angkatan kerja saat itu, sekitar 90% belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat. Profil lainnya 16% berusia di bawah 25 tahun, 44% lulus SMA ke atas, dan 55% tinggal di perkotaan.

Sementara untuk profil pengangguran 91% belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat. Lalu 56% berusia di bawah 25 tahun, 66% lulus SMA ke atas dan 66% tinggal di perkotaan.

Dia mengatakan jika ada penurunan lowongan kerja 2019 dibandingkan dengan tahun 2020. Alasannya disebabkan adanya pandemi Covid-19.

Namun dia mengatakan untuk jangan berekspektasi pada program tersebut dengan masalah sebesar pandemi. Menurutnya yang harus ditentukan adalah bagaimana para penerima Kartu Prakerja jika program tidak ada.

Selain itu dia menjelaskan jika penerima Kartu Prakerja bebas memilih pelatihan serta ke mana uang akan dikirimkan. Kebebasan juga diberikan pada lembaga pelatihan memilih platform digital.

"Boleh bermitra satu platform atau beberapa. Kalau ada yang mau menjual modul Prakerja temui platform, bargain (tawar) dengan mereka dan pilih mitra Anda mau jual ke mana," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama jika tidak bisa memenuhi kepuasan semua konsumen. Namun menurutnya pihak Kartu Prakerja juga terus melakukan perbaikan.

Kartu Prakerja membuka semua kanal komunikasi terdiri dari Instagram , Youtube dan situs untuk memberikan informasi mengenai program. Selain itu juga membuka call Center hingga live chat untuk pengaduan.

"Berusaha engage masyarakat yang bertanya. Termasuk melayani keluhan dengan dibagi kepada mitra, mendorong untuk punya call center," ujar Denni.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Kepesertaan Prakerja Gelombang 6 Terancam Dicabut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular