Menkes Resmi Beri Izin, Vaksinasi Mandiri Pakai Sinopharm?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 February 2021 13:25
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi mengizinkan vaksinasi atau penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan swasta. Program ini diberi nama Vaksinasi Gotong Royong.

Kepastian ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), yang diterbitkan pada Rabu (24/2/2021).

Dalam beleid tersebut disebutkan vaksinasi diberikan perusahaan swasta kepada karyawannya secara gratis. Namun vaksin yang digunakan harus berbeda dengan vaksin yang murni pendanaannya dari pemerintah, seperti dikutip Jumat (26/2/2021).

Sebelumnya Kemenkes mengizinkan tujuh jenis vaksin Covid-19 di Indonesia. Yakni, vaksin Sinovac, Sinopharm, Novavax, Moderna, Pfizer-Biontech, AstraZeneca dan vaksin produksi Bio Farma.

Dalam diskusi bertajuk CNBC Indonesia Economic Outlook 2021 yang berlangsung Kamis (25/2/2021), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan kemungkinan yang dipakai buat vaksinasi mandiri adalah vaksin Sinopharm.

"Saya diperintahkan Presiden untuk cari, yang dekat dengan saya China. Saya sampaikan kami sudah engage (mengajak) dengan Sinopharm. Kita akan alokasikan untuk vaksin mandiri," kata Luhut, seperti dikutip Jumat (26/2/2021).

Luhut mengatakan vaksin Sinopharm akan masuk secara bertahap. Pada akhir Maret diperkirakan akan ada 2 juta dosis yang masuk dan Luhut berupaya meningkatkannya menjadi 3 juta dosis.

"Pasti 2 juta, 3 juta harapan kita. Nanti pegawai-pegawai akan divaksin secara bertahap. Nanti April-Juni 15 juta kita bisa dapat," ungkap Luhut.

Selain Sinopharm, tambah Luhut, pasokan vaksin mandiri kemungkinan juga akan datang dari Novavax dan Johnson&Johnson.

"Ini orang rebutan, Presiden sudah perintahkan kita engage duluan. Kita sudah bayar," tegasnya.


(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Harga Resmi Vaksin Sinopharm di RI Rp 375 Ribu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular